Mengapa Pelembap Penting untuk Kulit Sensitif? Simak Penjelasannya!

marketeers article
Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (FOTO: 123RF)

Kulit sensitif bukan sekadar kulit yang mudah memerah atau terasa gatal. Di balik reaksi tersebut, terdapat mekanisme biologis yang lebih kompleks.

Kulit jenis ini cenderung merespons lebih cepat terhadap berbagai pemicu, mulai dari cuaca ekstrem hingga bahan tertentu dalam produk perawatan. Karena itu, penanganan yang tepat menjadi penting, dan salah satu langkah dasar yang tak boleh diabaikan adalah penggunaan pelembap.

Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven, FINSDV, FAADV, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menjelaskan bahwa pelembap memegang peranan penting dalam merawat kulit sensitif.

Struktur kulit terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Lapisan terluarnya, yaitu stratum corneum, berfungsi sebagai skin barrier atau pelindung alami dari berbagai ancaman luar seperti polusi, alergen, dan perubahan suhu.

Pada kulit sensitif, fungsi pelindung ini sering kali terganggu, sehingga reaksi terhadap pemicu menjadi lebih intens.

“Kulit sensitif itu bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang seharusnya tidak menimbulkan gangguan. Gejalanya bisa berupa rasa terbakar, gatal, atau kemerahan,” kata dr. Hanny dalam acara Aveeno Dermexa Launch: Your Skin’s OAT-standing Companion di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Rusaknya skin barrier merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya sensitivitas kulit. Faktor genetik, penuaan, paparan polusi, pemilihan sabun yang kurang tepat, hingga kebiasaan, seperti mandi terlalu lama dengan air panas dapat memperburuk kondisi kulit. Jika dibiarkan kering dan tidak terlindungi, kulit bisa mengalami peradangan, bahkan infeksi.

BACA JUGA: Riset Populix: 87% Milenial dan Gen Z Pilih Skincare Lokal

Pelembap hadir sebagai solusi pertama untuk merawat dan memperkuat lapisan pelindung kulit. Bukan hanya sekadar melembapkan, pelembap berfungsi untuk memperbaiki skin barrier, meredakan iritasi, dan mengembalikan kelembapan alami kulit.

“Fungsi pelembap itu luas sekali. Ia memperbaiki penghalang kulit, membentuk lapisan pelindung dari bahan iritan, dan menjaga hidrasi agar kulit tidak semakin sensitif,” ujarnya.

Seiring perkembangan teknologi dermatologi, pelembap kini tidak lagi bersifat generik. Formula modern telah diperkaya dengan bahan aktif seperti kolloidal oats, kompleks mikrobiom, ceramide, dan linoleic acid.

Kombinasi ini tidak hanya menjaga kelembapan, tetapi juga menenangkan peradangan dan memperkuat daya tahan kulit.

BACA JUGA: Buena Luncurkan Skincare Anak dengan Teknologi Prebio Shield dari Korea

Meski begitu, tantangan penggunaan pelembap di Indonesia cukup unik. Cuaca tropis yang panas dan lembap membuat sebagian orang menghindari pelembap karena dianggap lengket.

Padahal, formulasi ringan tetap bisa memberikan perlindungan optimal tanpa rasa berat di kulit. Oleh sebab itu, penting untuk memilih produk yang telah disesuaikan dengan karakteristik kulit masing-masing.

Berdasarkan penuturan dr. Hanny, merawat kulit sensitif tidak bisa dilakukan secara sembarangan, dan pelembap tidak hanya digunakan untuk melengkapi rutinitas, melainkan bagian inti dari strategi perlindungan harian.

“Mengenali struktur kulit, memahami kebutuhan kulit sensitif, dan rutin menggunakan pelembap adalah langkah sederhana yang bisa memberikan dampak jangka panjang. Alih-alih menunggu reaksi muncul, lebih baik mencegahnya sejak awal,” tutur dr. Hanny.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS