Mengapa Sistem Penggajian Manual Semakin Tidak Relevan?

marketeers article
Ilustrasi ibu rumah tangga yang berbisnis. Foto: www.123rf.com

Menghitung gaji karyawan merupakan salah satu tantangan terbesar dari seorang staf human resource development (HRD). Setiap bulannya, mereka harus menyiapkan perhitungan gaji yang terdiri dari beberapa komponen, apalagi untuk beberapa macam karyawan yang tidak menyandang status karyawan tetap tentunya memiliki komponen penggajian yang berbeda.

Proses payroll, atau penggajian memang umumnya memakan waktu yang cukup lama agar mencapai perhitungan yang tepat dan akurat. Masih banyak perusahaan yang mengandalkan tangan, dan sistem manual untuk memproses payroll. Tentu, dengan cara ini saat-saat menghitung gaji akan sangat menegangkan dan menjadi sumber stres. 

Apalagi, tiga bulan terakhir kita diminta untuk memindahkan aktivitas sehari-hari di dalam rumah akibat pandemi yang mewabah, termasuk soal pekerjaan. Kegiatan bekerja di rumah, atau biasa disebut Work from Home (WFH), dianggap cara yang paling aman untuk menghindari penyebaran virus sekaligus tetap bekerja.  Meski tidak semua jenis pekerjaan bisa dibawa untuk dikerjakan di rumah. 

Apabila kita seorang kontraktor, buruh, perbankan, atau tenaga medis, maka tidaklah mungkin untuk mengerjakan pekerjaan kita di rumah. Hal ini juga berlaku apabila kita yang bertanggung jawab untuk menghitung gaji karyawan secara manual.

Terlalu Banyak Berkas

Meski kebanyakan perusahaan sudah memproses payroll dengan software Excel, jika proses hitung-menghitung masih menggunakan metode manual, tentu staf HRD belum lepas dari penggunaan berkas-berkas yang berisi informasi karyawan. 

Tidak terbayang bukan, apabila dalam satu perusahaan ada ratusan karyawan yang harus dihitung gajinya satu-persatu? Dan akan sangat merepotkan bila kita memindahkan semua berkas ke rumah masing-masing, apalagi jika ada yang tertinggal di kantor atau terbawa dengan staf HRD lainnya. 

Rawan Terjadi Salah Hitung

Jika perhitungan payroll masih menggunakan metode manual, maka proses input data komponen gaji akan dilakukan satu-persatu. Bayangkan, dalam gaji seorang karyawan akan ada beberapa komponen pajak, tunjangan, atau BPJS. Tentu, potongan pajak, tunjangan, dan BPJS tidak akan sama jumlahnya pada setiap karyawan. Dan dengan skema WFH pengawasan perhitungan gaji akan sangat minim, sehingga rawan terjadi kesalahan dalam menghitung gaji karyawan.

Untuk mengantisipasi tantangan dan kesalahan yang bisa terjadi, perusahaan bisa mulai mengadaptasi teknologi HR untuk membantu proses administrasi, termasuk soal penggajian. Salah satu penyedia layanan ini adalah GreatDay HR.  

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, GreatDay HR telah membantu berbagai jenis perusahaan dalam proses administrasi dan pengelolaan karyawan. Sistem penggajian merupakan salah satu fitur yang dimiliki oleh GreatDay HR. Payroll software dari GreatDay HR sudah  dilengkapi semua komponen pajak seperti; PPh21 dan BPJS. 

Semua data karyawan akan terintegrasi langsung dengan aplikasi HR GreatDay, sehingga staf HRD tidak perlu membawa semua berkas ke rumah masing-masing. Dengan menggunakan aplikasi penggajian GreatDay HR, staf HRD bisa dengan mudah memproses penggajian dari rumah masing-masing tanpa harus menginput data satu persatu dari awal. Proses perhitungan gaji juga terbilang cepat dan otomatis membuat slip gaji yang bisa langsung dilihat oleh karyawan melalui aplikasi GreatDay HR di ponsel masing-masing.

Payroll software dari GreatDay HR juga dilengkapi dengan tempat penyimpanan digital, sehingga tidak diperlukan lagi kertas untuk menyimpan data karyawan. Apabila ada perubahan data kehadiran seperti; cuti, atau perubahan jadwal kerja, maka data olahan yang digunakan untuk menghitung gaji juga otomatis ikut berubah, sehingga bisa menjaga perhitungan gaji yang tetap akurat dan tepat.

Related