Mengenal Beragam Barang Unik Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET

marketeers article
Ilustrasi produk hasil daur ulang plastik PET. (FOTO: Plasticpay)

Saat ini sejumlah merek air minum dalam kemasan (AMDK) makin terdorong untuk menggunakan kemasan plastik Polietilena Tereftalat atau PET. Salah satu motivasinya adalah untuk menghadirkan produk yang sehat dan ramah lingkungan.

Kemasan PET sendiri dianggap ramah lingkungan karena memiliki keunggulan dari segi proses daur ulang. Umumnya, plastik tersebut bisa didaur ulang menjadi pakaian olahraga atau jersey, bantal, furnitur, tumbler, mainan dan tas.

Akan tetapi, agar serapan plastik daur ulang bisa terus ditingkatkan, gerakan sosial berbasis platform digital bernama Plasticpay pun memperluas diversifikasi produk daur ulang dari plastik PET. Dikutip dari website Plasticpay, Jumat (19/1/2024), gerakan sosial berbasis platform digital yang concern untuk mendorong penerapan daur ulang plastik PET itu menyebut plastik daur ulang PET memiliki produk turunan yang sangat beragam.

BACA JUGA: Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET

Produk-produk itu pun terbilang unik sehingga bisa membuat produk tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hadir sebagai produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Beberapa produk unik itu di antaranya adalah laptop sleeve, coffee sleeve, pet bed dan pouch. Plasticpay menyebut satu laptop sleeve bisa diproduksi lewat daur ulang tiga hingga enam botol plastik.

Adapun pet bed diproduksi dengan mamanfaatkan 33 botol plastik. Selanjutnya, pouch dan coffee sleeve bisa diproduksi dengan mamanfatkan dua botol plastik bekas.

Selain itu, plastik PET juga bisa digunakan sebagai material beragam jenis tas mulai dari tote bag, storage bag dan wine bag. Untuk produk tersebut, botol plastik yang dibutuhkan sekitar tiga hingga 15 buah botol plastik bekas.

Saat ini, pemanfaatan produk daur ulang pun terbilang cukup berperan dalam menekan jumlah sampah plastik. Net Zero Waste Management Consortium mencatat jumlah tumpukan sampah dari AMDK yang menggunakan kemasan PET baik dalam wujud botol maupun galon terbilang minim.

BACA JUGA: Strategi HSBC Dukung Sustainability lewat Climate Innovation Acceleration

Ahmad Syafrudin, Ketua Tim Peneliti Net Zero Waste Management Consortium mengatakan hal itu menunjukkan plastik PET berhasil disalurkan ke sejumlah titik daur ulang.

“Berdasarkan audit sampah yang kami lakukan, beberapa sampah terbanyak adalah sampah kantong kresek bungkus Indomie, Aqua kemasan gelas, botol Sprite, Club kemasan gelas dan VIT kemasan gelas dan botol Fanta,” kata Ahmad dalam keterangan pers kepada Marketeers. 

Temuan Net Zero Waste Management Consortium itu pun dikonfirmasi oleh Sungai Watch yang juga menyimpulkan bahwa AMDK dalam wujud gelas merupakan salah satu kontributor terbesar dalam tumpukan sampah plastik.

Ia mengamini sampah botol dan galon PET terbilang minim karena bernilai ekonomis. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya produk hasil daur ulang yang hadir dalam beragam jenis dan desain yang menarik sehingga masyarakat bisa makin terlibat dalam mewujudkan ekosistem ramah lingkungan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related