Mengenal Brand Storytelling, Seberapa Penting bagi Merek?

marketeers article
Sumber: 123RF

Brand storytelling menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah brand saat menggaet hati konsumen dan menciptakan loyal customer. Di era digital ini, banyak cara yang bisa dilakukan brand untuk memasarkan produk atau layanannya. 

Namun, pemasaran biasa saja tidak akan terus ampuh. Perlu strategi lain untuk membuat konsumen percaya kepada brand tersebut, sehingga konsumen akan merasa terhubung, dan pada akhirnya menjadi loyal customer.

BACA JUGA: Gojek Tawarkan Kenyamanan Ekstra di Perjalanan dengan GoCar Luxe

Untuk membuat hal itu terjadi, brand dapat melakukan strategi brand storytelling. Brand storytelling adalah pendekatan yang menggunakan narasi untuk menciptakan hubungan yang emosional dan digerakkan oleh nilai, antara pelanggan dan sebuah brand. 

Dalam hal ini, brand dapat bercerita mengapa produk atau layanan itu ada, dampaknya bagi konsumen, dan bagaimana kemudian produk serta layanan tersebut dapat menjadi bagian dari kehidupan mereka. Strategi ini cukup populer, dan makin luas digunakan seiring teknologi yang makin canggih.

BACA JUGA: Kemala Home Living Bangun Bisnis Berkelanjutan dengan Dukungan Digital

Brand dapat menyampaikan cerita mengenai brand mereka dengan lebih mudah di berbagai kanal. Makin baik cerita yang disampaikan, kian tulus dan dalam hubungan yang tercipta antara konsumen dan brand. 

Dengan demikian, konsumen merasa ingin membeli produk atau layanan brand tidak hanya karena kualitasnya saja yang bagus, namun ada manfaat yang mereka rasakan. Brand storytelling bukanlah salah satu strategi yang bisa diterapkan brand. 

Strategi ini adalah keharusan, dan dibutuhkan oleh brand. Pada akhirnya, strategi ini dapat memaksimalkan brand awareness, brand presence, dan brand love. 

Hal ini tentunya akan berdampak baik terhadap bisnis brand tersebut. Ditambah, konsumen kini menginginkan brand untuk ‘bercerita’.

Hal ini ditunjukkan dengan survei dari Headstream yang menyatakan bahwa delapan dari sepuluh orang ingin brand untuk bercerita. Selain itu, hampir semua responden mengungkap bahwa merupakan ide yang bagus apabila strategi brand storytelling digunakan sebagai bagian dari komunikasi dengan pelanggan dan pemasaran. 

Namun, dalam survei tersebut juga menunjukkan sebanyak 85% tidak dapat mengingat brand storytelling yang cukup bagus untuk mereka. Oleh sebab itu, brand storytelling harus bisa dikemas sebaik mungkin untuk bisa menyentuh hati pelanggan. 

Bentuk narasi yang panjang saja tidak cukup untuk membuat pelanggan mengingat brand. Mereka akan cepat lupa dengan apa yang brand tersebut katakan. 

Jadi, pertimbangkanlah emosi yang ingin brand bangkitkan kepada audiens, bukanlah narasinya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related