Mengenal Crisis Management Untuk Pelaku Perhotalan

marketeers article

Menurut data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), per 8 April terdapat sekitar 1.500 hotel yang tutup akibat virus corona. Kemudian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana industri perhotelan dapat bertahan saat terjadinya wabah?

Irmansyah Madewa, Director Enhaiier Corporation dalam sesi Tourism Crisi Webinar Series: Threat and Opportunity, Kamis (09/04/2020), menjelaskanbahwa hotel management crisis menjadi sangat penting dilakukan oleh para hotelier saat masa krisis.

Hotel crisis management adalah proses mengelola sebuah situasi krisis, baik yang terjadi karena bencana maupun karena komunikasi publik yang buruk. Manajemen perlu mengambil ketupusan yang cepat, tepat, dan akurat. Pada masa COVID-19, manajemen hotel dapat kembali ke Standar Operasional Prosedur (SOP) emergency yang telah dibuat.

“COVID-19 memang terjadi secara mendadak. Begitu pula dengan situasi darurat lainnya. Namun, SOP dari situasi-situasi tersebut dapat digunakan saat masa seperti ini,” jelas Irmansyah.

Dalam hal ini, SOP emergency yang dimaksud oleh Irmansyah adalah panduan hotel saat terjadi bencana, maupun penanganan tamu hotel yang sedang sakit atau meninggal. Ia juga menekankan para hotelier untuk mempelajari kembali dan melaksanakan SOP dengan tertib.

Selain SOP, hotel perlu mengatur dana cadangan. Pandemi virus corona telah menyebabkan cashflow perhotelan terganggu. Manajemen hotel pun perlu berpikir ulang dana mana saja yang dapat digunakan sebagai dana cadangan untuk bertahan di masa krisis.

“Ada beberapa dana yang dapat dialihkan sebagai dana cadangan seperti dana FF&E (furniture, fixtures, and equipment),” jelas Irmansyah.

Yang paling penting dalam masa krisis seperti ini adalah kepemimpinan dari para hotelier. Manajemen harus berpikir cepat dan akurat, tapi juga perlu memikirkan keselamatan dan kesehatan para karyawan. “Kepemimpinan tidak hanya tentang manajemen tetapi juga membangun hubungan yang baik dengan karyawan,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa pemain industri perhotelan harus siap dengan adanya perubahan pasar setelah pandemi. Saat ini, kita tidak hanya harus menerapkan SOP emergency, tetapi juga perlu menyiapkan SOP yang baru untuk situasi darurat di masa depan.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related