Mengenal Disposable Income, Pendapatan Dipotong Pajak

marketeers article
Ilustrasi disposable income. (FOTO: 123rf)

Disposable income adalah pendapatan yang tersisa setelah dipotong pajak penghasilan. Dalam istilah lain, disposable income adalah jumlah uang yang tersedia bagi seseorang atau keluarga untuk digunakan pada pengeluaran konsumsi, investasi, atau tabungan setelah semua pajak dan biaya lainnya telah dibayarkan.

Konsep disposable income penting karena dapat memengaruhi perilaku konsumen dan kesejahteraan ekonomi. Makin tinggi disposable income seseorang atau keluarga, kian banyak uang yang tersedia untuk pengeluaran konsumsi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. 

Sementara itu, jika disposable income rendah, seseorang atau keluarga mungkin harus menghemat uang mereka, mengurangi pengeluaran konsumsi, atau bahkan mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Disposable income juga penting dalam hal kebijakan ekonomi. 

Pemerintah dapat mengubah tingkat pajak penghasilan untuk memengaruhi jumlah disposable income masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, perusahaan dapat menggunakan informasi tentang disposable income untuk memahami perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka.

Dalam analisis ekonomi, disposable income dapat digunakan sebagai indikator kesejahteraan ekonomi dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.

BACA JUGA: Personal Income adalah: Personal vs Disposable Income

Apa rumus disposable income?

Rumus untuk menghitung disposable income adalah Disposable income = Total pendapatan – Pajak penghasilan. Total pendapatan dalam rumus ini mencakup seluruh penghasilan yang diterima oleh individu atau keluarga, seperti gaji, bonus, pendapatan investasi, atau penghasilan lainnya. 

Sementara itu, pajak penghasilan mencakup semua pajak yang harus dibayarkan, seperti pajak penghasilan pribadi, pajak properti, atau pajak penjualan. Dengan menghitung disposable income, Anda dapat mengetahui jumlah uang yang tersedia bagi seseorang atau keluarga untuk digunakan pada pengeluaran konsumsi, investasi, atau tabungan setelah semua pajak dan biaya lainnya telah dibayarkan.

Apa saja faktor yang mempengaruhi disposable income?

Disposable income, atau pendapatan yang tersedia untuk digunakan setelah dipotong pajak, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama-tama, pendapatan seseorang memainkan peran penting dalam menentukan disposable income. Makin besar pendapatan, kian besar pula disposable income yang dimiliki.

Selain itu, pajak yang harus dibayarkan juga berdampak pada disposable income seseorang. Besarnya pajak yang harus dibayarkan akan mengurangi pendapatan seseorang secara otomatis. 

Biaya hidup juga memengaruhi disposable income. Makin tinggi biaya hidup, seseorang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga disposable income kian kecil.

BACA JUGA Tokopedia Bagikan 5 Cara Mudah Dapatkan Passive Income

Kemudian, utang, inflasi, tingkat bunga, dan kebijakan pemerintah terkait pajak, subsidi, dan program-program lainnya juga memainkan peran penting dalam menentukan disposable income seseorang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related