Mengenal Dua Program CSR Pizza Hut

marketeers article

Bicara corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab perusahaan, PT Sriboga Ratu Raya, grup usaha yang menaungi restoran Pizza Hut ini punya agenda rutin yang dilakukan setiap tahun. CSR pun dibagi dalam dua aktivitas berbeda. Satu bersifat filantrofi, satu lagi besifat sustainability.

Untuk yang bersifat filantrofi, ada bebrapa aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan. Salah satunya memberikan santunan kepada anak-anak berkebutuhan khusus (difabel). Seperti yang dilakukannya dengan 209 anak difabel dari sembllan lembaga disabilitas di Jakarta.

“Kami menyadari dalam menjalankan bisnis, kami tumbuh bersama masyarakat. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan manfaat timbal balik positif ke masyarakat,” tutur Stephen McCarthy, CEO PT Srimelati Kencana (Pizza Hut).

Sementara itu, Lanny Tjong, CSR Manager Pizza Hut Indonesia menuturkan, selama ini, perusahaannya melakukan aktivitas CSR di sekitar restoran Pizza Hut. Restoran waralaba asal Amrik itu kini memiliki 225 gerai yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

“Setiap restoran melakukan CSR masing-masing. Biasanya mereka melakukan aktivitas bersama panti asuhan di sekitar lokasi restoran,” papar Lanny.

Lanny menyatakan, pihaknya sebenarnya tak ingin menggembor-gemborkan aktivitas CSR-nya ke publik. Namun, karena masyarakat yang dilibatkan adalah anak-anak difabel, pihaknya mempunyai tujuan khusus untuk menyuarakan dukungan kepada mereka.

“Kami sebenarnya tak pernah publikasikan acara CSR kami. Tapi, kali ini, kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ada banyak anak-anak difabel yang perlu diperhatikan. Jangan marjinalkan mereka,” terangnya.

Berdayakan Petani

Selain di bidang filantrofi, Sriboga juga melakukan CSR yang bersifat sustainability, yaitu dengan program pemberdayaan petani di Lembang, Bandung. Lanny bilang, para petani itu diberikan modal dan pemahaman untuk menggarap sejumlah tanaman holtikultura yang memiliki kualitas unggul.

“Mereka menaman tomat, paprika, buncis, dan sawi. Hasil panennya kami beli untuk dipakai di restoran kami, Pizza Hut,” terang Lanny.

Dia bilang, petani bisa menjual hasilnya ke pasar atau ke pembeli lain, apabila tak semua produk diserap Sriboga. Program sustainability yang sudah berjalan empat tahun itu akan dikembangkan di daerah lain, khususnya daerah bersuhu dingin.

Pasalnya, beberapa tanaman yang dibutuhkan, seperti paprika, mesti dikembangkan di daerah bersuhu dingin, seribu meter di atas permukaan laut.

Selain memilki ratusan gerai Pizza Hut, Sriboga Raturaya juga menaungi berbagai perusahaan, antara lain perusahaan terigu PT Sriboga Flour Mill, perusahaan distribusi PT Usaha Dagang Sumber Rejeki, dan jaringan restoran Marugame Udon dan Pizza Hut Delivery (PHD).

Editor: Sigit Kurniawan

Related