Mengenal Egg Freezing, Pembekuan Sel Telur yang Dilakukan Luna Maya

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Tepat di hari pernikahannya dengan Maxime Bouttier, Luna Maya kembali menjadi sorotan. Bukan hanya karena kisah cintanya yang berakhir bahagia, tapi juga berkat pernyataannya tentang egg freezing yang kembali viral di media sosial.

Dalam wawancara tersebut, Luna secara terbuka mengungkap bahwa dirinya pernah menjalani prosedur egg freezing atau pembekuan sel telur pada 2021. Tidak sedikit warganet yang menilai ini sebagai langkah cerdas dan inspiratif dalam membuka peluang kehamilan di usia lanjut.

Lantas, sebenarnya apa itu egg freezing? Berikut penjelasan selengkapnya yang dilansir dari Alodokter:

Apa Itu Egg Freezing?

Egg freezing, atau dalam istilah medis dikenal sebagai oocyte cryopreservation, adalah metode untuk membekukan sel telur perempuan dengan tujuan digunakan di kemudian hari. Sel telur diambil dari indung telur saat perempuan masih dalam usia subur.

BACA JUGA: Mengenal Vasektomi, Prosedur KB untuk Pria

Kemudian, sel telur tersebut dibekukan dalam suhu sangat rendah menggunakan teknologi yang disebut vitrifikasi.

Prosedur ini memungkinkan sel telur tetap dalam kondisi terbaiknya, sehingga ketika nanti dicairkan dan dibuahi, peluang kehamilan tetap tinggi.

Kapan Sebaiknya Melakukan Metode Ini?

Secara biologis, kualitas sel telur perempuan akan menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, egg freezing paling disarankan dilakukan ketika seseorang masih berusia antara 20 hingga awal 30-an tahun, saat kualitas dan kuantitas sel telur masih optimal.

Prosedur ini cocok bagi perempuan yang belum berencana memiliki anak dalam waktu dekat, baik karena pertimbangan karier, belum menemukan pasangan yang tepat, atau bahkan alasan kesehatan.

Selain itu, perempuan yang akan menjalani terapi medis seperti kemoterapi—yang notabene dapat mengganggu kesuburan—juga bisa mempertimbangkan metode ini sebelum pengobatan dimulai.

Bagaimana Prosesnya?

Proses egg freezing tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Semuanya diawali dengan konsultasi sekaligus pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi tubuh pasien sehat dan siap menjalani prosedur.

Setelah itu, pasien akan diberikan suntikan hormon selama sekitar 10 hingga 14 hari untuk merangsang ovarium memproduksi beberapa sel telur matang dalam satu siklus.

BACA JUGA: Kurangi Paparan Mikroplastik dalam Makanan dengan 5 Kebiasaan Ini

Ketika jumlah sel telur yang matang sudah cukup, dokter akan melakukan prosedur pengambilan sel telur menggunakan alat khusus melalui vagina dengan bantuan anestesi.

Sel telur yang telah diambil kemudian dibekukan dengan teknik vitrifikasi dan disimpan dalam tangki nitrogen cair.

Sel telur tersebut bisa disimpan selama bertahun-tahun, dan dapat digunakan kapan pun pasien merasa siap untuk menjalani program kehamilan.

Seberapa Tinggi Peluang Kehamilan dari Egg Freezing?

Keberhasilan kehamilan dari sel telur beku sangat bergantung pada usia perempuan saat sel telur diambil. Semakin muda usia saat proses pembekuan dilakukan, semakin baik kualitas sel telur dan semakin tinggi peluang keberhasilan kehamilan.

Secara umum, tingkat keberhasilan berkisar antara 30-60%, tergantung banyak faktor, termasuk kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Meski begitu, penting dipahami bahwa prosedur ini tidak menjamin kehamilan, tetapi memberikan kesempatan tambahan bagi perempuan untuk menjadi ibu dengan waktu yang lebih fleksibel.

Risiko yang Perlu Diketahui

Meskipun terdengar menjanjikan, prosedur egg freezing bukan tanpa risiko. Penggunaan obat hormon untuk merangsang ovarium bisa menimbulkan efek samping seperti kembung, nyeri, atau bahkan sindrom hiperstimulasi ovarium, yang dalam beberapa kasus bisa berbahaya.

Proses pengambilan sel telur juga memiliki risiko kecil terjadinya infeksi atau perdarahan.

Selain itu, meskipun teknologi pembekuan sel telur semakin maju, tidak ada jaminan bahwa semua sel telur yang dibekukan akan berhasil dibuahi dan berkembang menjadi embrio yang sehat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap perempuan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mempertimbangkan semua aspek medis, emosional, serta finansial sebelum menjalani prosedur ini.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS