Mengenal Enam Tipe Konsumer Digital yang Perlu Dipelajari Brand

marketeers article
Girls Friendship Togetherness Online Shopping Concept

Meningkatnya akses internet berhasil menggiring peningkatan konsumer digital di kawasan Asia Tenggara. Kemudahan dalam berbelanja ini nyatanya bisa mendorong masyarakat kelas menengah dalam berbelanja, terutama di kanal daring. Laporan dari Facebook yang berjudul Riding the Digital Wave (2020) mengatakan bahwa pasar digital di Asia Tenggara sangat menjanjikan dengan angka digital consumer yang meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2018.

Dalam fenomena ini, dijelaskan bahwa konsumer digital masih belum menjadi fokus dari berbagai brand di Indonesia. Padahal, pasar ini cukup menjanjikan untuk terus dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan masih rendahnya nilai advokasi berbagai merek secara digital.

Facebook mengungkapkan bahwa konsumer digital merupakan Discovery Generation. Artinya, mereka membeli produk dengan mencari  70% konsumer digital masih tidak mengetahui apa yang mereka inginkan saat mereka ingin berbelanja secara daring. Laporan ini juga mengatakan bahwa 54% konsumer digital masih mempelajadi produk-produk baru via media sosial.

Dalam generasi ini, setidaknya ada enam tipe konsumer digital dari tiga jenis tingkat pengeluaran, yaitu high spender, mid spender, dan low spender yang dapat dieksplorasi oleh pemilik brand.

  1. Evolved Shopper

Konsumer ini memiliki tingkat pendapatan menengah ke atas. Mereka adalah konsumer yang telah menggunakan teknologi digital untuk berbelanja sejak teknologi ini hadir. Sebagai early adopter, mereka sudah sangat terbiasa belanja daring hingga memiliki tingkat belanja yang tinggi.

  1. Lifestyle Shopper

Masih dari kelompok tingkat pengeluaran tinggi, lifestyle shopper merupakan pasar yang tepat untuk dipenetrasi lebih lanjut. Mereka memiliki kebiasaan untuk berbelanja satu sampai dua kategori tetap di kanal belanja daring. Konsumer jenis ini termasuk dalam konsumer yang loyal

  1. Purposeful Shopper

Dari kategori mid spender, konsumer digital memilki purposeful shopper, yaitu konsumer yang memiliki tujuan membeli produk tertentu saat berbelanja daring.

  1. Value Hunters

Kelompok konsumer ini datang dari masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah. Value Hunters memiliki ciri, gemar melakukan komparasi harga dari berbagai kanal e-commerce. Meski begitu, mereka memiliki frekuensi belanja yang cukup tinggi.

  1. Recent Adopters

Tipe pembeli ini termasuk dalam kategori low spenders yang jarang melakukan pembelajaan di kanal daring.

  1. Gen Z

Terakhir adalah Gen Z yang baru saja memasuki dunia kerja, sehingga pendapatan mereka masih tergolong dalam kelompok menengah ke bawah. Dengan statusnya, generasi ini masih memiliki daya belanja yang rendah. Mereka hanya membeli produk secara daring untuk kategori tertentu yang tidak mudah didapatkan secara langsung.

Di Asia Tenggara, Evolved Shopper atau pembeli yang sudah lama memanfaatkan teknologi belanja daring menguasai populasi, hampir 36% dari populasi. Artinya, konsumer digital di Asia Tenggara didominasi oleh masyarakat yang melek teknologi. Namun, Head of Marketing Facebook Indonesia Hilda Kitty menegaskan bahwa 31% dari populasi merupakan kelompok low spender  dan 33% populasi merupakan mid spender yang memilki potensi pasar menjanjikan.

“Perlu adanya kesadaran dari brand untuk terus menggenjot digitalisasi yang dilakukan karena di masa depan kelompok dari low dan mid spender. Selanjutnya, mereka akan berevolusi menjadi evolved spender yang setidaknya memiliki frekuensi belanja hingga 65% dan melakukan pembelanjaan daring minimal 10 kali per tahun,” tutup Hilda.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related