Mengenal Gejala Kembar Siam pada Ibu Hamil, Kondisi yang Dialami Abby dan Brittany
Kembar siam Abby dan Brittany Hansel telah menikah dengan veteran Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) bernama Josh Bowling pada tahun 2021. Kabar ini kembali viral usai pasangan tersebut membagikan foto pernikahannya di TikTok.
Melansir People, catatan publik juga telah mengonfirmasi bahwa Abby, yang sekarang berusia 34 tahun, menikah dengan Bowling pada 2021. Saat ini, pasangan tersebut tinggal di Minnesota, tempat keluarga Hensel dilahirkan dan dibesarkan.
Jauh sebelum pernikahannya viral, kembar siam Abby dan Brittany juga sudah ramai diperbincangkan publik sejak pertama kali tampil di The Oprah Winfrey Show pada 1996. Popularitas mereka bahkan sampai membuat keduanya memiliki reality show sendiri bertajuk Abby & Brittany.
Keduanya terkenal karena mengidap kondisi yang tak biasa, yaitu kembar siam dicephalus. Ini merupakan kondisi langka di mana dua kepala berada pada satu tubuh dengan berbagi aliran darah serta seluruh organ, termasuk organ reproduksi.
BACA JUGA: Mengenal Polio, Penyakit yang Buat Paul Alexander Hidup dalam Paru-Paru Besi
Lantas, sebenarnya apa yang menyebabkan kondisi tersebut? Berikut ulasannya yang dilansir dari Alodokter:
Penyebab Kembar Siam
Kembar siam terjadi ketika pembelahan janin kembar monozigot (satu sel telur) terlambat dan akhirnya tidak selesai secara sempurna. Proses pembelahan ini biasanya terjadi pada hari ke-8 hingga ke-12 setelah sel telur bertemu sperma.
Jika terlambat dan melebihi jangka waktu tersebut, pembelahan cenderung terhenti sebelum prosesnya selesai dengan sempurna. Akibatnya, bayi kembar akan terlahir menempel satu sama lain.
Teori lain menyebutkan bahwa kembar siam terjadi ketika dua sel telur yang tadinya terpisah kembali menempel dan menyatu selama masa kehamilan. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dan faktor risiko dari kedua dugaan tersebut.
BACA JUGA: Dialami Kiky Saputri, Kenali 4 Gejala Kista Ovarium
Gejala pada Ibu Hamil
Ibu yang hamil dengan janin kembar siam biasanya tidak mengalami gejala spesifik. Keluhan yang terjadi saat kehamilan ini umumnya sama dengan kehamilan dengan janin normal lain, seperti lemas, mual, dan muntah-muntah pada masa awal kehamilan.
Kondisi ini dapat diketahui melalui pemeriksaan USG sejak trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan yang lebih detail dapat dilakukan pada trimester kedua melalui USG dan ekokardiogram.
Karena itulah, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter untuk mengetahui perkembangan janin. Melalui pengawasan tersebut, dokter akan menentukan penanganan yang diperlukan sesuai dengan anatomi dan fungsi tubuh, serta tingkat keselamatan bayi.
Editor: Ranto Rajagukguk