Mengenal Jasa Edit Reels Instagram, Ongkosnya Mulai dari Rp 50 Ribu

marketeers article
Beautiful business woman taking a selfie with your cell phone. Technology concept. (FOTO: 123RF)

Konten video pendek atau reels dalam Instagram tengah menjadi salah satu konten yang paling diminati netizen. Tak heran, banyak kreator mulai dari level amatir sampai profesional yang gemar menghiasi akun-nya dengan short video tersebut.

Konten yang disajikan pun beragam. Mulai dari gabungan beberapa foto yang dikemas jadi video pendek, video sederhana sampai video estetis yang direkam menggunakan kamera canggih dan melalui proses editing yang serius.

Isi konten juga beragam, mulai dari hal personal, experience tertentu sampai konten komersial. Tingginya minat pada konten video pendek ini pun membuka peluang bagi mereka yang memiliki kemampuan lebih dalam hal video editing.

Mungkin, saat ini sebagian pengguna media sosial sudah cukup akrab dengan proses editing video. Bahkan, beberapa aplikasi juga sudah menawarkan template yang siap pakai sehingga proses pengolahan video jadi makin praktis.

Tapi, menyusun rangakaian foto atau video jadi suatu konten yang menarik tetap jadi tantangan tersendiri. Karena, proses editing video memerlukan pemilihan video yang pas, ketelitian dan mood.

Tak jarang, video yang direkam akhirnya gagal dipublikasikan karena bahan mentah itu belum sempat diedit. Tapi, kini warganet bisa semakin dimudahkan lewat adanya jasa edit reels.

Ada banyak akun Instagram yang bisa ditemukan sebagai penyedia jasa edit reels. Mereka kerap mengiklankan jasanya lewat Instagram. Agar ramah di kantong, jasa ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 50 ribu.

BACA JUGA:  Instagram Hapus Fitur Live Shopping Mulai Maret

Dikutip dari daftar harga yang diunggah di salah satu akun penyedia jasa edit Reels, warganet bisa memilih paket editing sesuai dengan durasi video yang dihasilkan.

Tarif Rp 50 ribu sendiri dikenakan untuk editing video 15 detik. Sedangkan video dengan durasi 30 detik, 45 detik, dan 60 detik dikenakan biaya jasa editing sebesar Rp 75 ribu, Rp 100 ribu dan Rp 125 ribu.

Akun itu juga menyebut, setelah video diedit, konsumen juga memiliki hak untuk meminta revisi jika merasa hasilnya kurang memuaskan. Hanya saja, penyedia jasa tersebut membatasi jumlah revisi hanya satu kali saja.

Jasa editing ini ditawarkan dengan metode jarak jauh. Artinya, konsumen cukup mengirim materi foto atau video lewat Google Drive, WhatsApp atau lewat aplikasi perpesanan lainya.

Cara ini tetap menjamin kualitas gambar yang prima karena kini sejumlah aplikasi perpesanan telah memungkinkan untuk melakukan pengiriman multimedia dalam resolusi tinggi.

BACA JUGA: WhatsApp Beta Bawa Fitur Kirim Foto Hi Res, Kapan Bisa Dipakai?

Dengan jasa ini, warganet bisa makin mudah dalam melakukan optimalisasi reels dalam beragam keperluan dengan praktis. Direktur Kemitraan Kreator Meta Asia Tenggara Revie Sylviana mengatakan, saat ini memang reels terus mengalami peningkatan peminat.

“Hal itu terjadi karena reels menyajikan konten yang lengkap baik dari aspek audio dan visual. Pengguna pun bisa menggunakan musik atau audio favorit atau yang relate dengan konten video yang disajikan,” kata Revie di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, meski reels dan Instagram stories memiiki kemiripan dari segi konten, tapi kedua fitur itu memiliki jagkauan atau reach yang berbeda.

Ia menekankan, stories lebih fokus untuk menyajikan konten bagi followers atau pengguna yang secara sengaja ingin mengetahui cerita yang dibagikan dalam akun tertentu.

Sedangkan reels mampu menyajikan konten kepada audiens yang lebih luas karena konten tersebut berpeluang untuk muncul di kolom Reels. Sehingga, konten tersebut bisa dinikmati oleh pengguna yang sedang scroll konten meski pengguna tersebut bukan followers.

Reels jadi konten yang pas untuk meningkatkan reach sehingga pengguna berpeluang untuk memperluas cakupan audiens-nya,” kata dia. Perluasan audiens pun membuat pengguna bisa memperoleh sejumlah benefit mulai dari kemungkinan peningkatan jumlah followers hingga dampak sosial dan ekonomi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related