Mengenal Konsep Age of Experience ala Samsung

marketeers article

Samsung Electronics Co., Ltd. memperkenalkan konsep Age of Experience pada ajang CES 2020. President dan CEO Samsung Consumer Electronics, H.S. Kim mengumumkan bahwa Samsung akan memadukan hardware dan software untuk menciptakan pengalaman personal yang menjadikan hidup lebih nyaman, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna.

Bagi Kim, konsep Age of Experience akan mentransformasi cara manusia merawat diri dan keluarganya. “Di masa ini, kita perlu memikirkan ulang akan ruang yang kita miliki untuk mengakomodir perbedaan dan perkembangan gaya hidup,” jelas H.S. Kim. “Yang menjadikan pendekatan Samsung unik adalah fakta bahwa filosofi kami sangat jelas dalam membangun inovasi yang berpusat pada manusia. Kami menciptakan solusi permasalahan dan memajukan kehidupan masyarakat.”

Samsung memperkenalkan akan robot Ballie sebagai ‘teman hidup’ yang mampu memahami, mendukung, dan bereaksi pada kebutuhan pengguna di rumah. Kemampuan on-device AI milik Ballie memungkinkannya untuk menjadi asisten kesehatan dan juga mobile interface yang mencarikan solusi bagi kebutuhan individu yang berubah secara dinamis. Ballie melakukan seluruh hal tersebut sambil tetap menjaga ketat standar privasi dan perlindungan data.

“Kami percaya bahwa AI adalah masa depan bagi personal care,” sebut Sebastian Seung, Executive Vice President dan Chief Research Scientist Samsung Electronics . “Kami melihat bahwa on-device AI menjadi pusat pengalaman personal yang nyata. On-device AI memberikan kontrol akan informasi data pribadi dan melindungi privasi, serta tetap memberikan kekuatan layanan yang terpersonalisasi.

Samsung juga menampilkan solusi kesehatan, berkolaborasi dengan Kaiser Permanente untuk membangun solusi rehabilitasi jantung virtual yang dapat digunakan di rumah, yang dipasangkan dengan Samsung Smartwatch melalui smartphone dengan menggunakan Bluetooth. Aplikasi Samsung HeartWise mengirimkan peringatan pada pasien untuk berolahraga, mengumpulkan data aktivitas, dan terus menampilkan detak jantung pasien selama latihan berlangsung. Data ini secara otomatis dikirimkan melalui smartphone pada grafik pasien, sehingga petugas klinis, manager kasus dan terapis fisik dapat melacak perkembangan pasien dan bekerjasama dengan tepat.

Selain personal care, Samsung juga memperkenalkan gambaran akan rumah di masa depan. Samsung meyakini bahwa sebuah rumah akan mampu menawarkan pengalaman unik dan imersif dengan inovasi canggih seperti AI, sensor dan analisis data. Samsung juga menunjukkan bagaimana sebuah ruangan bertransformasi bersama layar, seperti layar MicroLED, konvergensi dari software, AI, IoT, dan hardware.

H.S. Kim menekankan bahwa Samsung fokus pada penggunaan teknologi untuk menciptakan tempat yang lebih baik untuk semua. Dia menyoroti tiga bidang utama yang penting bagi perusahaan ke depan, yakni keamanan dan privasi, teknologi untuk kebaikan, dan CSR.

Kim menjelaskan komitmen Samsung terhadap keamanan data dan privasi pribadi tidak berubah sedikit pun. Perlindungan keamanan dan privasi akan menjadi prioritas utama seiring kemajuan teknologi. “Samsung tidak akan pernah membagikan data Anda dengan pihak ketiga tanpa persetujuan langsung dari pengguna,” ujarnya.

Samsung Knox akan terus berkembang untuk melindungi beragam perangkat Samsung yang berkembang — dari perangkat seluler dan TV hingga peralatan rumah tangga dan banyak lagi. “Kami selanjutnya akan memastikan pengelolaan dan transfer data yang transparan dengan memajukan upaya perlindungan data kami dengan AI pada perangkat, edge computing, dan teknologi blockchain,” tutup Kim.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related