Mengenal Microsleep, Bahaya, dan 4 Tips Mencegah

marketeers article
Ilustrasi pengendara jarak jauh (Sumber: 123RF)

Bisa dibilang, minggu ini banyak dimanfaatkan oleh para pemudik ataupun para wisatawan untuk kembali ke kediamannya masing-masing melalui perjalanan darat jarak jauh. Selain dirasa lebih hemat, roadtrip menawarkan pengalaman tersendiri. Meski begitu, perjalanan jarak jauh menyimpan risiko yang cukup tinggi, seperti microsleep untuk para pengemudi. Sebab itu, penting bagi kita untuk mengenal apa itu microsleep, faktor penyebab, hingga cara menghindarinya.

Microsleep adalah kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk yang berlangsung sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.

Beberapa penyebab microsleep, di antaranya kurangnya waktu tidur, obesitas, efek samping dari obat yang sedang dikonsumsi, pengaruh penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, hingga menurunnya kualitas tidur. 

4 Tips Mencegah Microsleep

Untuk mencegah terjadinya microsleep, berikut empat tips menghindari microsleep yang disadur dari newsletter Asuransi Astra:

1. Cukupkan kebutuhan tidur

Tubuh biasanya sudah menyesuaikan dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Untuk itu, pastikan beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu tidur.

Anda juga bisa mengatur perencanaan perjalanan yang baik dengan mengatur waktu untuk berkendara dan menyisipkan waktu beristirahat beberapa menit di rest area yang dilewati. 

BACA JUGA: Sofia at The Gunawarman Ajak Tamu Nikmati Jamuan Bernuansa Festive

Gunanya, selain sampai tujuan sesuai jadwal, ini juga dapat membantu mencegah rasa kantuk untuk pengendara dengan mendapatkan istirahat yang pas dan cukup untuk berkendara dengan aman.

2. Mendengarkan musik agar tetap terjaga

Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat berkendara, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga.

Selain untuk mengusir rasa penat dan rasa kantuk selama perjalanan, musik juga untuk menghilangkan rasa sepi di dalam kabin. Namun perlu diingat, pastikan volume musik yang dinyalakan tidak sampai menganggu konsentrasi.

3. Segera menepi dan beristirahat sejenak bila mengantuk

Jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu. Selain itu, sempatkan pula melakukan peregangan  agar otot hingga saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara terlalu lama dapat kembali segar seperti semula.

Melakukan peregangan otot saat menyetir menjadi satu di antara solusi efektif mencegah microsleep saat berkendara. Hal ini dapat membantu oksigen untuk masuk ke dalam otak dan melancarkan aliran darah serta me-refresh pikiran agar badan tidak lemas dan otak dapat kembali segar.

4. Mengobrol dengan teman semobil

Menyetir sendiri akan menciptakan rasa kantuk yang berlebihan yang kemungkinan dipicu oleh rasa bosan. Sehingga ketika berencana untuk menempuh perjalanan yang jauh, Anda dapat mengajak teman dan keluarga untuk mendampingi selama perjalanan.

BACA JUGA: Mengenal Segmentasi, Atribut dan Variabelnya dalam Pemasaran

Kehadiran lawan bicara di dalam mobil akan membuat Anda lebih terjaga. Dan ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan dapat  menyarankan untuk menepi atau dapat bergantian untuk sementara.

Microsleep sulit untuk diidentifikasi sendiri. Terkadang, kita menyadari tubuh sedang lelah namun menolak untuk berhenti sejenak karena ketakutan membuang waktu atau tidak sampai ke tempat tujuan secepat mungkin,” jelas Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra.

Sebab itu, penting untuk merencanakan perjalanan agar perjalanan sesuai dengan jadwal dengan menyelipkan istirahat sejenak di rest area. “Dampak yang terjadi akibat microsleep dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal, tidak hanya kepada diri sendiri namun juga pengendara lainnya,” tutup Iwan. 

Related