Mengenal Pesan Subliminal, Strategi Iklan Rokok Tetap Mengepul

marketeers article

Iklan rokok terkesan tidak nyambung? Tapi ternyata ada pesan tersembunyi atau yang biasa dikenal dengan pesan subliminal di setiap iklannya. Inilah yang dijadikan strategi para merek rokok untuk tetap dapat mempromosikan produknya di tengah kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

Ada sejumlah peraturan yang mengatur promosi dan iklan rokok di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, UU No.40 Tahun 1999 tentang pers, dan PP No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.

Pembatasan iklan rokok dilakukan di berbagai media dari cetak maupun elektronik. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan dampak iklan rokok terhadap generasi muda. Ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan para merek rokok. 

Misalnya, tidak boleh menampilkan wujud rokok, mencantumkan nama produk sebagai rokok, hingga menyarankan merokok. Selain itu, jam tayang iklan rokok di media elektronik juga diatur dan hanya dapat dilakukan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat.

Di sinilah strategi pesan subliminal dikerahkan. Bagaimana penerapannya?

1. Bermain dengan Pikiran Bawah Sadar Konsumen

Dilansir dari Technology Networks, pesan subliminal ini merupakan kata-kata atau gambar yang disajikan di bawah kesadaran kitaBagaimana merek rokok melakukannya?

Ketika menyaksikan iklan rokok di televisi, dari awal hingga akhir Anda tidak akan menemukan seseorang yang merokok. Tetapi, Anda bisa melihat logo dari si merek atau sejumlah instalasi yang menjadi ciri khas dari merek tersebut.

Dan, sebagai penutup Anda akan tahu itu merupakan iklan rokok dengan peringatan yang berbunyi, “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin”.

“Semakin halus pesannya, semakin besar kemungkinan untuk diterima. Sesuatu yang tidak Anda sadari itu akan bertahan di ambang kesadaran dan memengaruhi Anda,” tutur pengamat pemasaran Gerard Hastings dilansir dari The Guardian.

2. Pendekatan Secara Emosional

Dengan hadirnya aturan yang ketat, merek rokok kemudian mengambil langkah berbeda untuk memasarkan produknya. Mereka mendekati konsumen secara emosional.

Mereka memikat hati konsumen dengan emotional branding yang dihadirkan dengan gambar, simbol. atau tagline. Tentunya, semua itu disesuaikan dengan karakter dan kondisi konsumen.

Berbagai strategi iklan dari merek rokok ini membuktikan bahwa menjadi kreatif dalam menyampaikan pesan subliminal tadi merupakan kunci penting untuk eksistensi mereka hingga saat ini. Terlepas dari berbagai aturan yang membatasi mereka untuk berpromosi.

Related