Mengenal Peter Then, Pebisnis Restoran Indonesia di Amerika Serikat Peraih Michelin Guide

marketeers article

Cerita sukses pengusaha Indonesia di luar negeri cukup banyak yang bisa kita temui. Salah satu cerita datang dari Peter Then jeli yang lihai melihat potensi industri kuliner Asia di Amerika Serikat. Warga Indonesia pemilik restoran Borneo Kalimantan Cuisine dan tiga restoran lain bernama Uncle Fung Borneo Eatery, mengungkapkan sebagai negara multikultur industri kuliner di negeri Paman Sam sangat berkembang.

Peter Then yang akrab disapa Koh Apung ini, menceritakan awal mula dirinya berbisnis di Amerika Serikat karena dorongan teman-teman dekatnya.

“Awalnya itu saran dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Amerika. Mereka bilang, saya sudah cukup dikenal orang-orang Indonesia yang tinggal di Amerika. Menurut mereka bagus kalau buka restoran, pasti restorannya bisa ramai. Akhirnya saya coba,” kata pria kelahiran Pemangkat tahun 1967 ini. 

Kejelian melihat kebutuhan konsumen menjadi kunci keberhasilan bisnis kuliner. Kemampuan menyesuaikan keinginan konsumen di negara multikultural dan meracik rasa makanan, diterapkannya sejak kali pertama membuka restoran.

“Target dari awal bukan untuk orang Indonesia yang jumlahnya tidak banyak. Meski tetep ada orang Indonesia yang datang tapi targetnya untuk untuk orang-orang lokal. Jadi targetnya lebih besar untuk konsumen Asia dan Amerika. Sekalian memperkenalkan ragam makanan Indonesia,” ujarnya.

Peraih Michelin Guide

Peter Then berjuang menjadikan menu makanan Indonesia mendunia. Salah satunya dengan mendapatkan Micheline Guide, panduan yang dikenal di seluruh dunia sebagai standar emas untuk peringkat dan ulasan restoran mewah.

Pencapaian ini sangat spesial bagi Peter. Bagi restoran yang mendapat penghargaan Micheline Guide, berarti restoran tersebut layak dijadikan sebagai destinasi kuliner.

Borneo Kalimantan Cuisine, melalui menu masakan khas Indonesia, sukses meraih penghargaan tersebut pada tahun 2019. “Ke depan, saya ingin memperjuangkan makanan Indonesia untuk dapat penghargaan yang jauh lebih besar lagi,” Peter menargetkan.

Peter Then melihat potensi besar kuliner Indonesia di Amerika Serikat. Peter sedang bersiap menjadikan retoran-restoran yang dikelolanya menjadi layanan lebih tinggi berstandar premium.

“Banyak pelanggan yang kasih saran, mereka bilang makanannya enak. Bisa dikembangkan ke kelas yang lebih tinggi. Dan yang bilang ini orang Amerika, jadi saya yakin konsep dan makanan yang kami kembangkan bisa diterima oleh mereka,” imbuhnya.

Di dalam restorannya, sajian Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang disajikan bukan tanpa alasan. “Memasukan nama Malaysia dan Singapura bukan tanpa alasan. Saya datang dari Kalimantan yang dulu bernama Borneo. Kebetulan Kalimantan dan Malaysia dekat dari segi rasa makanan-makannnya. Jadi sekalian kami masukkan nama Malaysia dan Singapura,” tutupnya.

Related