Mengenali Black Market dan Dampaknya terhadap Ekonomi

marketeers article
Ilustrasi black market

Black market adalah aktivitas penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara ilegal dan tidak terkontrol oleh peraturan. Istilah black ini muncul karena sifat bisnisnya yang cenderung melanggar hukum.

Aktivitas black market kemudian sering dihubungkan dengan penjualan barang haram atau barang legal yang dijual dengan cara menghindari pajak.

Black market ini biasanya terbentuk ketika pemerintah melarang konsumsi produk tertentu. Sehingga menyebabkan berkurangnya pasokan sehingga harga produk yang dilarang tersebut menjadi tinggi.

BACA JUGA: Guerrilla Marketing, Taktik Berdaya Kejut dari Brand Challenger

Hal inilah yang kemudian menginspirasi para penjual yang tidak bertanggung jawab untuk memenuhi permintaan besar dengan keuntungan menggiurkan pula. Maka, lahirlah pasar gelap tadi.

Ada pula yang mengungkapkan bahwa black market adalah pasar yang juga terbentuk dari kebijakan pemerintah yang mengenakan pajak tinggi pada suatu produk berharga tinggi. Penjual pun datang untuk menjual produk tanpa membayar pajak dan memenuhi permintaan harga rendah.

Dampak Black Market

Meski terbilang ilegal, pasar gelap ini memiliki “keuntungan” juga bagi pembelinya. Yang utama adalah barang dan jasa yang ditawarkan memiliki harga relatif murah. Menghindari pajak membuat penjual bisa menjajakan barangnya di bawah harga umum. 

Jika ada keuntungan, kegiatan ilegal ini tentunya juga memiliki sisi negatif. Hal berbahaya dari black market ini adalah menjadi platform yang memfasilitasi pergerakan penjualan barang ilegal, seperti narkoba, senjata, dan material pornografi.

Black market juga menjadi wadah human trafficking yang mengkhawatirkan. Banyak orang dijual di sini sebagai budak atau pekerja seks komersial di negara asing. 

BACA JUGA: Pagu: Pengertian, Jenis, dan Cara Menetapkannya

Secara keseluruhan, pasar gelap juga berdampak pada perekonomian suatu negara. Pertama, perusahaan legal tidak dapat bersaing dengan harga barang yang jauh lebih rendah.

Kedua, beberapa pedagang yang melanggar hukum dengan sengaja menciptakan kelangkaan barang dan jasa. Sehingga para pembeli terpaksa membeli kebutuhan dari mereka. Hal ini pada akhirnya bisa membuat sejumlah negara menghadapi inflasi karena hilangnya produk dengan harga rendah.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related