Menguak Batas Realitas dan Ilusi dalam Late Night with the Devil

marketeers article
Late Night with the Devil (Foto: IMDb)

Late Night with the Devil kini sudah bisa disaksikan di Netflix. Karya Cameron serta Colin Cairnes ini memadukan elemen horor dan psikologis, yang membuat penonton sulit membedakan antara realitas dan ilusi.

Film yang dibintangi oleh David Dastmalchian itu mengikuti kisah seorang pembawa acara talk show pada tahun 1970-an, yang berambisi menaikkan rating programnya meski harus menempuh berbagai cara. Tak terkecuali, menghadirkan bintang tamu yang berujung membawa petaka.

Kisahnya sendiri berangkat dari Delroy yang baru saja kehilangan sang istri, Madeleine, akibat kanker paru-paru. Di tengah duka, ia tetap berusaha meningkatkan rating acaranya agar dapat menyaingi rivalnya, Johnny Carson.

BACA JUGA: The Night Agent Berlanjut ke Season 3, Seperti Apa Kisahnya?

Delroy lantas mengundang beberapa tamu misterius ke acara spesial Halloween-nya, termasuk seorang peramal bernama Christou, mantan pesulap Carmichael, serta seorang gadis bernama Lilly yang pernah selamat dari ritual bunuh diri massal gereja Satanik.

Dari sinilah, batas antara ilusi dan realitas mulai memudar. Christou, yang awalnya terlihat seperti penipu, tiba-tiba mendapat penglihatan tentang seseorang bernama Minnie, yang ternyata adalah panggilan sayang Delroy untuk istrinya.

Setelah kejadian tersebut, keadaan makin kacau. Christou memuntahkan cairan hitam misterius dan dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya dinyatakan meninggal.

Terjebak Pemanggilan Abraxas

Ketegangan memuncak saat Lilly dan penulis parapsikologi June Ross-Mitchell melakukan ritual pemanggilan iblis Abraxas di studio. Selama proses tersebut, Lilly mengungkap pernah bertemu Delroy di “bawah pohon-pohon tinggi,” merujuk pada tempat bernama The Grove.

Tempat itu merupakan lokasi saat Delroy sebelumnya membuat perjanjian dengan iblis demi kesuksesan kariernya. Namun, Carmichael, tamu lain yang skeptis terhadap okultisme, mencoba membuktikan bahwa semua kejadian ini hanyalah ilusi.

Ia bahkan melakukan trik hipnosis untuk menunjukkan bagaimana penonton bisa tertipu oleh halusinasi. Meski demikian, saat rekaman ulang ritual Lilly diputar, gambar yang muncul tetap sama, termasuk kemunculan sosok Madeleine di belakang Delroy.

BACA JUGA: Perbedaan Awal Study Group Versi Drama dan Webtoon

Pada klimaks cerita, Lilly pun menjadi kerasukan lebih parah, membunuh para tamu dan kru di studio. Delroy yang panik mendapati dirinya terjebak di dunia mimpi buruk, yang mana dipaksa menghadapi masa lalunya.

Ia mengingat kembali perjanjiannya dengan Abraxas yang membuat istrinya kehilangan nyawa. Dalam dunia tersebut, arwah Madeleine memintanya mengakhiri penderitaannya dengan cara ditikam.

Namun, saat Delroy kembali ke realitas, ia terlihat menikam Lilly di studio, meninggalkan adegan penuh mayat. Film pun berakhir dengan suara sirene polisi, mengisyaratkan bahwa Delroy akan menghadapi konsekuensi atas tindakannya.

Terdengar seru, bukan? Anda bisa menyaksikan ketegangan dalam Late Night with the Devil selengkapnya di Netflix.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS