Mengulik Formula Daya Tarik Konten asal Korea Selatan

marketeers article
Squid Game, salah satu drama populer asal Korea Selatan. | Foto: 123RF

Konten asal Korea Selatan sudah tak diragukan lagi mendapat penerimaan luar biasa dari seluruh dunia. Hal ini terlihat dari berbagai karya mulai dari drama, film, hingga musik yang mendapatkan sambutan hangat.

Dengan perkembangan platform, seperti Netflix dan YouTube, berbagai konten tersebut bisa menjangkau berbagai belahan dunia via online. Tidak berlebihan tampaknya jika drama Korea, film, dan musiknya dikatakan mendominasi tahun 2022 dan diperkirakan terus demikian ke depannya.

Dilansir dari Korea Times, data yang dihimpun dari Korea Creative Content Agency (KOCCA) menunjukkan ekspor konten-konten asal Negeri Ginseng (K-content) ini mencatatkan rekor baru pada tahun 2021. Industri ini membukukan sekitar US$ 13,5 miliar.

Pada Global Soft Power Index yang dirilis Brand Finance, Korea Selatan menempati posisi ke-12 di seluruh dunia dalam hal soft power atau kemampuan untuk menarik perhatian.

BACA JUGA: Strategi Ini Ampuh Bikin Somethinc Diburu Penggemar NCT Dream

Menanggapi hal ini, Noh Ga-young, Pengamat Konten menggarisbawahi dua hal yang membuat konten Korea Selatan sukses yaitu secara umum menarik dan memiliki semangat nasionalisme.

“Para pembuat film dan produser sekarang banyak dipengaruhi Barat. Mereka mengikuti formula dari Hollywood kemudian menyisipkan orisinalitas mereka. Itu mengapa mereka menarik secara universal. Selain itu, Korea Selatan juga menjadi salah satu dari sedikit negara yang audiens lokalnya mendukung film buatan lokal,” tutur Noh.

Proses Panjang

Anda mungkin ingat betapa mendunianya lagu dari Psy yang berjudul Gangnam Style. Gerakan tari yang iconic dan ritme musik yang menyenangkan sukses menghipnotis siapa saja yang mendengarnya. 

Berselang beberapa bulan, lagu ini pun mencetak sejarah sebagai video pertama di YouTube yang melampaui 1 miliar views. Kesuksesan ini kemudian dilanjutkan oleh para musisi lainnya, seperti Bigbang, BTS, dan BLACKPINK.

Keberhasilan dari konten Korea Selatan ini bukan sesuatu yang didapat karena kebetulan. Akan tetapi, ini telah didesain serta dikembangkan memang untuk dikonsumsi oleh audiens luas dan global. 

KOCCA menjadi badan pemerintah di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan yang mengawasi serta mengoordinasi promosi industri konten ini.

“Kami memiliki proses unik dalam membuat konten. Misalnya, di industri musik, setiap perusahaan memiliki sistem pelatihan untuk idola sehingga musisi tersebut bisa menjadi unik. Sedangkan untuk acara TV, kami mendukung perusahaan Korea secara finansial untuk memproduksi konten mereka,” kata Hyo Jin Lee, Project Manager Broadcast Industry Team, Media Content and Animation Division KOCCA.

Storytelling Kuat

Ketika konten Korea Selatan diproduksi, mereka tidak hanya menargetkan pasar lokal saja. Terlebih lagi ketika mereka menciptakan produk yang lebih baik dari segi kualitas dengan budget tinggi. Jadi, mereka selalu memikirkan jangkauan konten hingga ke luar negeri.

Biasanya penjualan konten ini akan dimulai ke negara tetangga, yaitu Jepang dan Cina. Namun, kini mereka menjangkau Asia Tenggara dan mulai diperhitungkan ke Timur Tengah pula.

“Sekarang revenue penjualan utama kami datang dari luar Korea, Jadi, produser atau penulis skenario harus memperhitungkan hal ini ketika hendak memproduksi sebuah acara,” tutur Sebastian Kim, Content Sales and Acquisitions CJ ENM dilansir dari gulfnews.

Banyak pihak seperti platform OTT membantu menyebarluaskan konten. Namun, alasan utama di balik kesuksesan besar dari karya, seperti Squid Game atau SKY Castle adalah cerita bagus yang dibawa oleh produser dan penulis.

Cerita-cerita ini tidak hanya relevan di Korea Selatan tetapi juga tempat lain. Mereka membalut keseharian dari audiens dan membuat banyak orang merasakan hal yang sama. 

Itulah yang membuat konten Korea Selatan memiliki popularitas dan kekuatan secara global.

BACA JUGA: Netflix Mengusik Industri Pertelevisian dan Ubah Dunia Hiburan

Bantuan Teknologi

Salah satu faktor yang membuat konten Korea Selatan menjadi booming adalah teknologi digital. Bagaimana caranya?

Televisi sepertinya sudah bukan satu-satunya opsi bagi audiens untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Hal ini juga disadari oleh para pelaku di industri. 

Karena itu, mereka mulai melirik platform digital, seperti YouTube. Mengapa platform digital seperti ini menarik? Mereka tidak memiliki batasan dalam hal genre serta bersifat jangka panjang. 

Saluran lain yang memungkinkan suatu acara TV, seperti drama hingga film menjadi sukses adalah TikTok. Harus diakui, potongan adegan yang tersebar di sana membuat banyak orang tertarik untuk menyaksikan acara menyeluruh di berbagai platform lainnya, seperti Netflix, Disney Hotstar, atau Amazon Prime Video.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related