Mengulik Karakter Konsumen Milenial dalam Memilih Hunian

marketeers article
Sesi Trend Hunian Milenial di JakMW 2022 (Sumber: JakMW 2022)

Tren hunian terus berkembang di berbagai segmen konsumen. Perkembangan ini juga terjadi di segmen konsumen milenial. Karakter konsumsi dan gaya hunian milenial pun cukup menarik hingga menjadi pembahasan hangat yang mengisi panggung Jakarta Marketing Week 2022. Bagaimana tidak, konsumen ini memiliki beberapa selera yang cukup berbeda dengan generasi sebelumnya.

Misalnya saja seperti yang disampaikan oleh CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata yang menyatakan bahwa konsumen ini tidak keberatan jika memiliki tempat tinggal yang jauh di pinggir kota asalkan infrastruktur jalan memadai.

“Rumah tapak baru yang dikembangkan oleh para pengembang dengan akses transportasi yang mudah jadi pilihan yang paling disukai oleh konsumen ini. Selain itu, mereka juga menyukai konsep rumah yang menunjang aktivitas work from home,” jelas Dara.

Apa yang dikatakan Dara, diperkuat dengan temuan studi dari Cisco mengenai aktivitas kerja hybrid di kantor atau work from home. Studi Cisco bertajuk berjudul Employees are ready for hybrid work, are you? menemukan bahwa pekerjaan hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan di Indonesia.

Waktu di luar kantor telah meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja bagi 75% karyawan di Indonesia. Jadwal kerja yang lebih fleksibel (70%) dan waktu perjalanan yang berkurang atau hilang secara signifikan (55%) berkontribusi pada peningkatan ini. Hampir tiga perempat responden atau sekitar 74% menghemat setidaknya empat jam per minggu ketika mereka bekerja dari rumah, dan lebih dari seperempat (34%) responden menghemat delapan jam atau lebih dalam seminggu.

Dari kecenderungan ini, umumnya para milenial membeli rumah yang kecil namun didesain dengan pendekatan khusus agar rumahnya terlihat luas. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan. Menurutnya, konsumen ini belum memiliki anggaran yang terlalu besar namun cukup pintar untuk mengatasi keterbatasannya tersebut.

“Milenial itu ingin tampil keren. Sebab itu, mereka senang dengan konsep smart home. Keinginan ini pun ditunjang dengan kehadiran teknologi yang kian terjangkau. Meski segmen ini memiliki anggaran yang kecil, namun biasanya mereka didukung oleh orang tua mereka,” ujar Stefanus.

Senada dengan Stefanus, Strategic Marketing Service Director PT Home Center Indonesia Adeline Ausy Setiawan menyampaikan bahwa milenial menyukai tampilan hunian yang simpel, estetis, namun space saving. Mereka juga menyukai ambiens ruangan yang penuh warna namun berkonsep. Kreativitas dan kenyamanan adalah kunci bagi mereka untuk membangun sebuah tempat tinggal.

“Selain mendesain keseluruhan rumah, para milenial sangat mendambakan untuk memiliki satu corner yang sangat nyaman untuk dirinya dan mengisinya dengan produk-produk yang estetis. Mereka juga gemar mendesain hunian dengan menghadirkan ruangan multifungsi sebagai jawaban keterbatasan luas rumah mereka,” ujar Ausy.

Sedikit berbeda jika memasuki ruangan kamar tidur. Para milenial justru mendambakan ruangan kamar yang luas dan stylish. Tidak lupa, segmen konsumen ini juga memikirkan sudut ruangan yang dapat menunjang bisnis atau pekerjaan mereka.

Related