Mengulik Peran Genealogi dalam Pecahkan Cold Case di The Breakthrough

The Breakthrogh masih menduduki posisi Top 10 Shows Non-English Netflix di 41 negara sejak dirilis pada 7 Januari 2025. Popularitas ini diraih bukan tanpa alasan, ini karena serial tersebut mengungkap kebenaran di balik kisah nyata yang mengguncang dunia investigasi Swedia.
Berdasarkan buku nonfiksi karya Anna Bodin dan Peter Sjölund, miniseri ini mengangkat kasus pembunuhan ganda di Linköping pada 2004. Kendati sempat menjadi cold case selama 16 tahun, kasus tersebut akhirnya terpecahkan berkat ilmu genealogi.
Dengan hanya empat episode, The Breakthrough tak hanya menampilkan penyelidikan penuh ketegangan. Ini juga memperlihatkan bagaimana teknik genealogi forensik bisa mengungkap identitas pelaku setelah 16 tahun tanpa petunjuk yang jelas.
Penasaran dengan cara kerja genealogi dalam membantu penyelidikan kriminal? Simak ulasan berikut untuk mengetahui penggunaan metode ini dalam The Breakthrough hingga membawa penyelidik kepada pelaku sebenarnya:
BACA JUGA: Kreator The Recruit Yakin Bakal Ada Season 3, seperti Apa Ceritanya?
Penjelasan Ending The Breakthrough
Investigasi dalam The Breakthrough dimulai dengan kebuntuan selama bertahun-tahun. Detektif John Sundin sudah berulang kali menemui jalan buntu dalam mengungkap sosok pembunuh Adnan, seorang anak laki-laki, dan Gunilla, seorang wanita yang berusaha menyelamatkannya.
Namun, segalanya berubah ketika Sundin bekerja sama dengan seorang ahli genealogi bernama Per Skogkvist. Skogkvist memperkenalkan metode investigasi baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya di Swedia, yakni genealogi forensik.
Genealogi forensik adalah teknik yang menggunakan pencocokan DNA dengan data keturunan untuk menelusuri identitas seseorang melalui pohon keluarga. Dengan kata lain, jika DNA dari pelaku tidak ditemukan dalam database kriminal, maka penyelidik dapat mencari kerabat jauhnya yang telah menyerahkan sampel DNA ke dalam sistem.
Dalam kasus ini, sampel DNA dari tempat kejadian perkara tahun 2004 masih tersimpan, tetapi tidak ada kecocokan dengan data tersangka yang ada. Skogkvist kemudian menggunakan database genealogi publik untuk mencari individu dengan DNA yang mirip dengan pelaku.
BACA JUGA: Karakter Ingenium Siap Comeback dalam My Hero Academia: Vigilantes
Titik terang dalam investigasi ini muncul ketika seorang jurnalis bernama Stina secara sukarela menyerahkan sampel DNA-nya. Hasilnya menunjukkan bahwa DNA Stina memiliki kemiripan dengan DNA dari TKP, mengindikasikan adanya hubungan keluarga dengan pelaku.
Skogkvist lantas membangun pohon keluarga Stina, menelusuri leluhurnya hingga menemukan dua saudara laki-laki: Stefan dan David Nilsson. Karena Stefan tidak memiliki catatan kriminal atau kecenderungan yang mencurigakan, perhatian polisi pun tertuju pada David.
Sebagai pria tertutup, kepribadian David cocok dengan profil psikologis tersangka. Ketika DNA David diuji, hasilnya menunjukkan kecocokan sempurna dengan bukti dari TKP. Pada titik inilah, polisi akhirnya yakin bahwa mereka telah menemukan pelaku yang selama ini dicari.
Pengakuan Pelaku
Setelah tertangkap, David Nilsson mengaku bahwa ia membunuh Adnan dan Gunilla lantaran mendengar suara-suara di kepalanya yang memerintahkannya untuk melakukan hal tersebut. Motif yang didorong oleh gangguan mental ini membuat kasus semakin tragis.
David akhirnya menjalani evaluasi kejiwaan dan dijatuhi hukuman perawatan psikiatri tanpa batas waktu. Sementara itu, keluarga korban akhirnya mendapatkan jawaban setelah bertahun-tahun menunggu keadilan.
Dalam salah satu adegan emosional di serial ini, Saad yang merupakan ayah Adnan, memberikan jam tangan milik sang putra kepada Sundin sebagai ungkapan terima kasih atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan kasus ini.
Anda bisa menyaksikan ketegangan The Breakthrough selengkapnya di Netflix.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita