Menilik Manifestasi Brand Purpose L’Oréal Paris

marketeers article

Lebih dari setengah abad, L’Oréal Paris menyuarakan tagline ikonik mereka, We’re Worth It. Brand kecantikan global ini terus menyuarakan brand purpose mereka melalui berbagai bentuk kampanye. Salah satu manifestasi brand purpose L’Oréal Paris terwujud dalam program Stand Up Against Street Harassment yang menuai ragam perbincangan di media sosial.

Stand Up Against Street Harassment merupakan kampanye yang diluncurkan L’Oréal Paris sejak 2019. Tahun ini, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, kampanye itu resmi dihadirkan di Indonesia.

“Kami ingin ikut berperan aktif dalam melawan isu nomor satu yang dihadapi oleh perempuan Indonesia, yakni pelecehan seksual di ruang publik,” ungkap Manashi Guha, General Manager Consumer Products Division L’Oréal Indonesia di Jakarta, Senin (08/03/2021).

Riset yang dilakukan L’Oréal Indonesia secara nasional melalui IPSOS Indonesia menemukan, 82% perempuan Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Persentasi ini lebih tinggi dari rata-rata delapan negara lain yang turut disurvei. Bahkan, 91% responden mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu korban.

“Jelas, isu ini tidak dapat terus dibiarkan karena berdampak negatif bagi harga diri dan keamanan perempuan di ruang publik” tegas Manashi Guha.

L’Oréal Paris kemudian menggandeng Cinta Laura ke dalam keluarga L’Oréal Women of Worth. Cinta Laura yang merupakan duta untuk isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender akan berperan sebagai spokesperson dari L’Oréal untuk kampanye ini. Melalui hashtag #WeStandUp!, kampanye ini akan diramaikan di media sosial.

Terdapat tiga misi utama yang dibawa manifestasi brand purpose ini. Pertama, menyadarkan publik mengenai topik pelecehan seksual di ruang public melalui kerja sama dengan Komnas Perempuan, UNFPA, komunitas, dan media.

Kedua, melatih 100 ribu masyarakat Indonesia untuk berperan aktif melalui pelatihan 5D (Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan) sebagai bentuk intervensi insiden pelecehan seksual di ruang publik. Pelatihan ini dapat dilakukan secara mandiri di laman website, dan training bersama Hollaback! Jakarta. Ketiga, membantu penyediaan pendampingan dan ruang aman melalui program Pundi dari Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa).

“Kampanye ini menawarkan solusi bagi masyarakat dalam mencegah dan menghentikan tindak pelecehan seksual di ruang publik.  Kami mendukung kampanye ini karena sesuai dengan tujuan dari keberadaan Komnas Perempuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi perempuan Indonesia, serta meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan pelecehan perempuan,“ imbuh Andy Yentriyani, Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Related