Menilik Upaya Mastercard Ciptakan Ekonomi Digital yang Inklusif

marketeers article
Sankt-Petersburg, Russia, April 14, 2018: MasterCard application icon on Apple iPhone X screen close-up in jeans pocket. Master Card icon. MasterCard online application. Social media app

Perusahaan teknologi pembayaran, Mastercard menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan ekonomi digital yang inklusif. Tak ingin kehilangan momentum di tengah situasi physical distancing ini, Mastercard kian memperkuat berbagai inisiatif.

Mastercard memperluas digitalisasi pembayaran melalui kartu digital-first, kartu virtual, dan pembayaran secara real-time.

Mastercard bekerja sama dengan beberapa mitra strategis untuk mempercepat penerimaan non-tunai, terutama kartu-kartu tanpa kontak, dan mengadopsi pilihan pembayaran non-tunai. Salah satu produk yang ditawarkan Mastercard untuk mendukung pengalaman tanpa kontak adalah kartu pembayaran tap-and-go.

“Persoalan keamanan menjadi perhatian utama kami. Mastercard menerapkan teknologi, seperti Threat Scan, RiskRecon, dan Decision Intelligence untuk mencegah potensi penipuan dalam sistem pembayaran, dan membantu organisasi-organisasi kesehatan untuk melindungi lingkungan mereka melalui penilaian peringkat keamanan siber (RiskRecon) secara gratis,” ungkap Arief Kusuma, Director and Head of Account Managament PT Mastercard Indonesia di Jakarta, Senin (10/08/2020).

Selain itu, Mastercard berencana untuk memanfaatkan modal filantropis dari Mastercard Impact Fund guna memberdayakan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Memberikan akses terhadap layanan finansial dan digital yang merata bagi masyarakat Asia diyakini Mastercard dapat dilakukan dengan membiasakan mereka melakukan pembayaran digital. Perilaku penggunaan layanan e-Commerce juga bisa menjadi salah satu cara jitu. Untuk itu, Mastercard mengembangkan serangkaian fitur pendidikan digital bagi mereka yang kurang mampu, termasuk perempuan, kaum lanjut usia, dan UKM.

Mastercard juga membantu pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengatasi masalah ini dengan mengambil bagian di sejumlah program bantuan ekonomi melalui pemanfaatan layanan Prabayar dan Debit untuk mendistribusikan bantuan dan manfaat secara efisien.

“Selain itu, Pusat Pertumbuhan Inklusif kami juga memanfaatkan jaringannya ke para thought leaders untuk memahami lebih jauh mengenai dampak krisis ini pada beberapa kelompok yang paling terkena dampak,” tutup Arief.

Related