Meningkat 6%, Konsumsi Minyak Mentah Sawit Mencapai 18,4 Juta Ton

marketeers article
Young Asian farmer harvest oil palm. Portrait of local farmer carry away palm oil fruits. Plam Oil Planter Concept

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan sepanjang tahun 2021 konsumsi domestik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) meningkat sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Adapun jumlahnya mencapai 18,422 juta ton sedangkan pada tahun sebelumnya di angka 17,349 juta ton.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, secara terperinci konsumsi CPO untuk pangan naik 6%, oleokimia naik 25%, dan biodiesel naik 2% dari tahun 2020. Dia menyebut konsistensi pemerintah Indonesia dengan penerapan program mandatori biodieselnya, ikut mengurangi pasokan dan mempengaruhi pasar ekspor minyak nabati dunia.

“Konsumsi minyak sawit dalam negeri 2021 mencapai 18,422 juta ton atau 6% lebih tinggi dari konsumsi tahun 2020 sebanyak 17,349 juta ton,” ujar Mukti melalui keterangannya, dikutip Senin (7/2/2022).

Menurut dia, tahun 2021 merupakan tahun pemulihan industri sawit nasional setelah terpukul pandemi COVID-19. Pasalnya, permintaan ekspor minyak nabati cenderung naik meskipun produksi dalam negeri stagnan. Hal tersebut lantaran cuaca ekstrim melanda berbagai wilayah penghasil sawit yang diiringi  dengan keterbatasan pupuk dan kelangakaan tenaga kerja.

Mukti menyebut secara keseluruhan di tahun 2021 produksi CPO nasional mencapai 46,888 juta ton. Jumlah tersebut lebih meningkat sebesar 0,31% yang mampu menghasilkan 47,034 juta ton. “Faktor keterbatasan pemupukan di tahun 2019 dan 2020 serta faktor cuaca diduga menjadi penyebab penurunan produksi di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mukti menjelaskan, ekspor produk minyak sawit Indonesia pada tahun 2021 yang mencakup CPO, PKO, oleokimia, dan Biodiesel mencapai 34,2 juta ton atau naik 0,6% dibandingkan tahun 2020 yang hanya 34,0 juta ton. Rendahnya kenaikan ekspor disebabkan keterbatasan pasokan, harga yang tinggi dan makin kecilnya perbedaan harga minyak sawit dengan minyak nabati lainnya terutama minyak kedelai.

Adapun nilai ekspor industri sawit nasional tahun 2021 mencapai US$ 35 miliar atau 52% lebih tinggi dari nilai ekspor tahun 2020 sebesar US$ 22,9 miliar. Kenaikan nilai ekspor yang tinggi didukung oleh harga rata-rata 2021 yang mencapai US$ 1.194 per ton atau 67% lebih tinggi dibanding harga rata-rata 2020 sebesar US$ 715.

“Secara bulanan, ekspor Indonesia di tahun 2021 sangat berfluktuasi. Pengaruh COVID-19 sangat besar terhadap permintaan minyak sawit dari negara pengimpor baik karena perubahan tingkat konsumsinya maupun karena regulasi pengetatan impor di beberapa negara,” ujar Mukti.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related