Menjadi Sahabat, P&G Sentuh Para Ibu dengan Konten Marketing

marketeers article

Harus diakui bukan hal yang mudah untuk mendapatkan loyalitas konsumen di industri consumer goods. Di tengah banyaknya pilihan brand, serta variasi harga yang lebar, konsumen bisa dengan mudah berpindah ke produk lain meskipun hanya berawal dari kesan “coba-coba”. Sehingga, brand awareness menjadi harga mati agar fokus konsumen tidak terganggu ketika berhadapan dengan banyaknya pilihan merek yang ada di sebuah supermarket atau minimarket.

Hal inilah yang sudah berhasil dibuktikan Procter & Gamble Co(P&G) di industri consumer goods dunia, khususnya popok bayi. Bahkan, tak jarang konsumen Indonesia yang menyebutkan pampers sebagai perwakilan dari kata popok.

Semua itu tidak terlepas dari berbagai kampanye yang dilakukan Pampers, produk popok milik P&G. Alih-alih menjejali konsumen dengan iklan yang menonjolkan keunggulan sebuah produk, P&G menggunakan strategi softselling demi mendapatkan hati di para konsumennya. Melalui situs www.everydayme.co.id, Pampers menghadirkan kanal yang berisikan informasi secara spesifik seputar bagaimana tips menidurkan bayi, apa benefit tidur bagi bayi, bagaimana memijat bayi, apa saja tahapan perkembangan bayi, dan lainnya. “Dengan memberikan tips-tips yang berguna bagi konsumen, kami tidak hanya membantu memudahkan konsumen, tapi juga menjadi sahabat yang dipercaya,” kata Febrina Herlambang, Communication Manager Procter & Gamble Indonesia.

Ya, Pampers memang menjadikan orang tua sebagai target konsumennya. Melalui content marketing ini, Pampers pun berharap bisa menjadi teman bagi para konsumen. Tak berhenti di situ, Pampers juga mengundang mom bloggers dan komunitas ibu untuk mendiskusikan tips sehubungan dengan merawat bayi, review produk Pampers, dan lainnya. Pampers pun mengadakan workshop dengan pakar kesehatan, mom-celebrity, serta para bloggers di ranah offline. “Selanjutnya, mereka sharing konten berdasarkan pengalaman. Ini lebih autentik karena merupakan pengalaman langsung para blogger. Konten ini lebih dipercaya ketimbang brand menjejali dengan iklan,” katanya.  Dengan menggandeng para influencers, konten pun dapat dibaca dan tersebar oleh followers mereka.

Related