Menkeu: Perempuan Bisa Tingkatkan Produktivas Negara

marketeers article
Concept Equality between man and woman

Dalam laporan The Global Gender Gap Index 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 85 dari 153 negara dengan skor 0.70. Angka tersebut tidak mengalami perubahan dari 2018.

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa perjuangan untuk mempertahankan kesetaraan gender adalah suatu perjuangan yang masih panjang. Banyak studi yang menunjukan bahwa perempuan terhalang oleh berbagai hal, mulai dari keluargan hingga norma budaya.

Padahal, studi menunjukan bahwa apabila perekonomian memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki, maka perekonomian itu akan mendapatkan keuntungan dalam produktivitas yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik.

“Kalau negara memberi kesempatan yang sama kepada perempuan di dalam berpartisi di ekonomi, maka produktivitas negara itu akan meningkat. Hal itu bisa terjadi hanya apabila negara tersebut memberikan kesempatan dan mendorong agar peranan perempuan makin besar di dalam perekonomian,” ucap Sri Mulyani dalam webinar Katadata bertema Menuju Planet 50:50 Kontribusi Bisnis Pada Pencapaian SDGs 5, Rabu (16/12/2020).

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan persyaratan. Sebab, perempuan tidak sama seperti laki-laki. Secara biologis, perempuan lah yang akan menanggung proses reproduksi, paling tidak selama sembilan bulan. “Belum pada saat dia harus merawat dan membesarkan putra putrinya. Ini yang menyebabkan perempuan tidak dalam posisi yang sama dengan laki-laki,” ungkap Sri Mulyani.

Maka dari itu, berbagai kebijakan harus bisa mengenali berbagai perbedaan kebutuhan tersebut tanpa menimbulkan diskriminasi. Kebijakan  harus didesain agar halangan bagi perempuan menjadi seminimal mungkin. Sehingga, mereka bisa terus berpartisipasi secara maksimal baik dalam kehidupan keluarganya maupun di dalam pekerjaan dan kariernya. “Inilah yang menjadi pemikiran bagi kami untuk mendesain kebijakan publik yang mengenali pentingnya peranan atau kesamaan ekualitas gender ini,” katanya.

Shinta Kamdani selaku Anggota Dewan Pembina IBCWE (Indonesia Business Coalition For Women Empowerment), mengungkapkan pentingnya kesetaraan gender di dunia kerja merupakan salah satu langkah untuk memperkecil celah ketidaksetaraan gender.  “Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan menjadikan beberapa indikator kesetaraan gender di dunia kerja sebagai bagian dalam standar sustainability report atau laporan keberlanjutan,” imbuh Shinta.

Ia menambahkan, dalam kurun 12 tahun, Indonesia berhasil mempersempit kesenjangan gender sebanyak kurang lebih 8% terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.“Namun, kesenjangan yang masih besar adalah dalam partisipasi dan kesempatan ekonomi serta pemberdayaan politik, juga masih menjadi faktor utama yang menghambat kemajuan Indonesia dalam mencapai kesetaraan gender,” jelasnya.

    Related