Menteri Retno: Indonesia Harus Jadi Bagian Solusi Dunia

marketeers article

Dunia saat ini masih dirundung berbagai persoalan, seperti konflik, ekstremisme, krisis ekonomi, bencana alam, dan sebagainya. Sebagai bagian dari komunitas dunia, Indonesia tidak boleh tinggal diam. Indonesia harus menjadi bagian solusi bagi persoalan dunia tersebut. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selaku keynote speaker Conference on Indonesian Foreign Policy 2015 di Jakarta, Sabtu (13/6/2015).

Retno mengatakan, dalam konteks regional ASEAN, Indonesia secara kontinu mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk menggalang kerja sama, membangun stabilitas, dan menciptakan kondisi yang kondusif di kawasan Laut Tiongkok Selatan. “Indonesia menjadi pelopor terciptanya perdamaian dunia. Indonesia berperan sebagai pencipta perdamaian (peacemaker). Indonesia mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa dan perdamaian di semua negara. Solusi politik selama ini menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik antarnegara,” kata Retno.

Dalam kebijakan politiknya, sambung Retno, Indonesia juga akan memperkuat relasi dengan negara-negara di Afrika dan negara-negara berkembang di kawasan lain, seperti Amerika Latin dan Pasifik. “Jangan lupa kita semua satu rumpun. Indonesia adalah Melanesia dan Melanesia adalah Indonesia,” kata Retno.

Selain itu, Indonesia akan mendukung posisi IORA (Indian Ocean Rim Association) untuk memperkuat relasi negara-negara di kawasan Samudra Hindia. Mengapa Indonesia penting bagi dunia? “Bukan lantaran kekuatan militernya atai ekonominya. Tetapi, karena demokrasi, pembangunan, dan stabilitas Indonesia,” katanya.

Retno menegaskan Indonesia menentang penggunaan kekuatan militer dalam memecahkan persoalan yang ada di dunia. Indonesia menghormati demokrasi karena melaksanakan demokrasi itu sendiri. Retno juga mengklarifikasi kembali tentang Islam di Indonesia. Baginya, Islam di Indonesia adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin atau pembaga rahmat dan kesejahteraan. Indonesia, kata Retno, menjadi negara di mana demokrasi dan Islam bisa hidup bersama.

“Sebuah dunia yang damai dan sejahtera akan dimulai dari sebuah negara yang damai dan sejahtera juga,” pungkas Retno.

Related