Menteri Susi Bagikan Pengalaman Berbisnis Bidang Kelautan

marketeers article
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kanan) bersama Menteri Perikanan Norwegia Harald Nesvik (kedua kiri) bersiap untuk melakukan pertemuan bilateral di sela kegiatan Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/media OOC 2018/Rivan Awal Lingga/tom.

Upaya menjaga ekosistem laut dari segala macam ancaman yang merusak menjadi fokus pembahasan dalam acara Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali 29-30 Oktober 2018.

Di hadapan para delegasi Our Ocean Youth Leadership Summit yang merupakan salah satu rangkaian acara dari OOC, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai generasi muda memiliki peranan besar dalam menjaga ekosistem laut.

Sebagai seseorang yang memiliki segudang pengalaman terkait bisnis kelautan, Menteri Susi membagikan pengalamannya ketika sudah membangun bisnis sejak zaman remaja.

“Berawal dari mimpi untuk membangun sektor perikanan Indonesia saya menggunakan semua kemampuan dan rasa kepercayaan diri saya untuk menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya.

Menurutnya semua kemampuan, kreativitas, keahlian serta pendidikan tinggi tidak akan berarti apa-apa jika tidak diimbangi dengan kerja keras.

Laut menurutnya saat ini membutuhkan sosok manusia yang memiliki keinginan kuat untuk bisa melestarikan ekosistem laut. Baginya apa yang didiskusikan selama ajang OCC ini akan menjadi bekal utama bagi para generasi utama dalam mejaga ekosistem laut.

Dalam pembukaan OCC, Menteri Susi mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah terus menjalan komitmen terkait dengan masalah maritim. “Kami ingin melanjutkan melindungi laut untuk generasi selanjutnya. Sending clear commitment dan concrete commitment untuk meningkatkan perhatian kita kepada laut,” imbuh Menteri Susi.

Ada enam bidang aksi yang diusung dalam penyelenggaraan OOC tahun ini, di antaranya perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries), kawasan konservasi laut (marine protected area), pencemaran laut (marine pollution), perubahan iklim (climate change), ekonomi biru berkelanjutan (sustainable blue economy), dan keamanan maritim (maritime security).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo di saat yang bersamaan berharap OCC sebagai sebuah ajang diskusi bisa menjadi penggerak sekaligus mengelola dan merawat laut secara berkesinambungan. Sebagai negara bahari, presiden juga telah memastikan bahwa Indonesia bertekad menjadi kekuatan maritim dunia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related