Menteri Teten Bidik Target 1 Juta Pengusaha Hingga 2024

marketeers article
MenKopUKM Teten targetkan 1 juga pengusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia (Sumber: KemenKopUKM RI)

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) RI Teten Masduki menargetkan dapat menciptakan satu juta pengusaha baru hingga tahun 2024. Hal ini dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia.

Teten mengatakan, saat ini rasio kewirausahaan nasional Indonesia baru sebesar 3,18% dari total penduduk. Sementara untuk menjadi ekonomi terbesar di dunia, rasio minimal kewirausahaan sebesar 4%. Adapun jumlah rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih kalah dibandingkan Singapura sebesar 8,76%, Malaysia 4,74% dan Thailand 4,26%.

“Kita masih kurang untuk jadi negara maju sebab minimum rasio kewirausahaan itu 4% dan sekarang baru 3,18%. Kami ditugaskan menambah satu juta pengusaha baru,” kata Teten melalui keterangannya, Minggu (19/6/2022).

Untuk mencapai target itu, Teten telah menyiapkan berbagai strategi seperti pelatihan hingga pendampingan pelaku usaha pemula berkelanjutan. Selain itu juga stimulus fiskal dengan pendekatan inkubasi bisnis. Dukungan akses pembiayaan yang murah juga sudah disiapkan hingga jaminan kemudahan perizinan. Tujuannya agar minat masyarakat, khususnya pemuda membuka usaha bisa semakin meningkat.

“Untuk mencetak satu juta wirausaha baru memang perlu pendekatan khusus, yaitu dengan pendekatan inkubasi dengan pembiayaan dan market yang terintegrasi. Hal ini perlu seleksi mana yang kita dorong baik kelas,” ujarnya.

Teten menambahkan, saat ini pemerintah tengah fokus membenahi usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang tengah berjuang pulih dari krisis ekonomi. Oleh sebab itu, pemerintah bertekad agar stimulus bagi UKM terus ditingkatkan.

Sebagai contoh, anggaran bagi agunan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UKM saat ini ditingkatkan menjadi Rp 373,17 triliun dengan tingkat bunga yang dipangkas menjadi 3% karena ada subsidi dari pemerintah sebesar 3%. Kemudian, dukungan kemudahan perizinan bagi UKM sehingga legalitas usahanya diakui.

Untuk mendorong daya saing UKM itu, kata Teten, perlu kerja sama dari semua pihak baik pemerintah pusat, daerah ataupun swasta.

“Kami bukan hanya ingin menyiapkan UKM bangkit tapi juga harus menyiapkan masa depan yang lebih berdaya saing dan produktif. Maka, dukungan kebijakan pusat dan daerah untuk memperkuat daya saing UKM perlu dikolaborasikan termasuk dengan pihak swasta,” pungkas Teten.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related