Menu Lokal Jadi Kekuatan Waralaba Kuliner

marketeers article

Industri waralaba sepanjang tahun 2019 tercatat mengalami pertumbuhan hingga 10% YoY, dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pada tahun 2018 yang hanya mencapai 5-6%. Hal ini menandakan bahwa pada perkembangannya, industri ini memiliki janji yang cukup meyakinkan untuk terus dikembangkan.

Disampaikan oleh Andrew Nugrogo, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), sumbangsih terbesar industri waralaba berasal dari usaha kuliner (FnB). Hal ini termasuk kuliner lokal yang semakin kuat geliatnya.

“Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mencata ada sekitar 2.000 merek dagang yang diwaralabakan di Indonesia. 65% di antaranya merupakan merek lokal. Data ini menjunjukkan kekuatan lokal terbukti memiliki kekuatan di industri ini,” ujar Andrew.

Hal inilah yang mendorong TAPISI, salah satu pemain waralaba kuliner asli lokal yang tengah berkembang. Merek yang bergerak di usaha perintis budaya camilan khas Indonesia ini membuktikan bahwa kuliner lokal memiliki peluang bisnis yang besar di Indonesia. Apalagi, jika dikelola dengan baik dan benar.

“Pada dasarnya, kami memiliki tujuan merevitalisasi budaya kuliner tradisional Indonesia dan membuatnya lebih terjangkau oleh masyarakat. Baik untuk konsumen atau peminat usaha,” jelas Akbar Temuyyin Sani, Founder TAPISI di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

TAPISI menawarkan menu panganan sehari0hari seperti tahu, pisang, dan singkong yang diolah menjadi camilan goreng. Untuk memperkuat variasi produk, TAPISI memberikan pilihan rasa seperti pisang goreng dengan topping keju atau coklat, tahu goreng balado atau barbeque, dan singkong goreng topping keju atau coklat.

TAPISI menawarkan peminat usaha untuk kembali menghidupkan tradisi pedagang gerobak makanan di Indonesia. Untuk itulah TAPISI membuka kesempatan kemitraan yang berkonsep waralaba, lengkap dengan merek, peralatan masak, hingga supply bahan produk.

“Kuliner waralaba ini bisa menjadi peluang untuk masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Dari segi bisnis, waralaba memiliki kemudahan dalam memulai sementara dari segi bisnis, kuliner lokal juga tidak kalah seksi dari berbagai panganan fushion dari luar negeri,” tutup Akbar.

Editor: Sigit Kurniawan

Related