Menyongsong Era Baru, Pertamedika IHC Bangun Ekosistem Rumah Sakit Digital

marketeers article

Industri kesehatan menghadapi tantangan berat pada tahun 2020. Pandemi yang hingga kini masih melanda menantang pelaku di Industri ini untuk terus memasang radar waspada. Tidak bisa dielakkan, banyak pertanyaan tertuju pada pelaku di industri ini, seperti seberapa siap rumah sakit menghadapi lonjakan pasien COVID-19 dan lainnya.  

Namun, industri ini bukanlah semata-mata beroperasi demi mencari untung. Tujuan besar dari bisnis kesehatan adalah menyelamatkan jiwa manusia. Artinya, siapa saja yang masuk ke industri ini harus berorientasi pada sisi kemanusiaan, bukan sekadar meraup laba.  

Sikap inilah yang ditunjukkan oleh dr. Fathema Rachmat selaku Presiden Direktur Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC) dalam memimpin rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara PT Pertamina (Persero). Di bawah kepemimpinannya, Pertamedika IHC berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu rumah sakit dengan pelayanan terbaik di Indonesia. Tidak hanya itu, pencapaian sangat baik juga diraih oleh rumah sakit ini di tengah krisis kesehatan yang melanda.

Jika merunut ke tahun 2014, Fathema mengatakan industri healthcare memang terus mengalami peningkatan. Hal ini didorong dengan hadirnya layanan BPJS Kesehatan di Indonesia. Jika sebelumnya layanan kesehatan terkesan terbatas untuk masyarakat kelas menengah ke atas, BPJS Kesehatan hadir sebagai solusi untuk meratakan akses ini.

dr. Fathema Djan Rachmat, Presiden Direktur Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC) (Sumber: Marketeers | Rizki)

“Artinya, pelayanan rumah sakit meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan pasien dan kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia yang meningkat. Begitu juga dengan rumah sakit BUMN yang harus bertransformasi sehingga memiliki standar yang sama dan bersaing dengan pemain lain di industri ini,” kata Fathema.

Masalah standar pelayanan rumah sakit BUMN yang masih berinduk pada lembaganya masing-masing menyebabkan adanya fragmentasi yang jelas terlihat. Hal ini tidak dapat dibiarkan karena dapat memengaruhi kinerja dan citra rumah sakit BUMN di mata pasien. Akhirnya, pada tahun 2020 di bawah kepemimpinannya, Pertamedika IHC mengakuisisi 35 rumah sakit BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Rumah sakit perlu untuk membangun korporasi yang kuat. Proses akuisisi ini menjadi cara terbaik untuk mengatur standar rumah sakit dengan menciptakan peningkatan kualitas layanan, value based care, peningkatan kualitas utilitas, hingga meningkatkan efisiensi pelayanan di rumah sakit,” tambahnya.

Boleh dibilang akuisisi yang terjadi di tengah pandemi menjadi pilihan terbaik. Pasalnya, tanpa penguatan korporasi dan menghapus fragmentasi yang membatasi rumah sakit, penanganan COVID-19 di Indonesia tidak akan bisa berjalan maksimal.

Pandemi di Indonesia terasa seperti bom yang meledak tiba-tiba dan membuat banyak pelaku industri gagap menghadapinya. Namun, ketidaksiapan ini bukan menjadi alasan Fathema untuk mengulur waktu penanganan. Saat WHO mengumumkan pandemi global COVID-19, Fathema bergerak cepat meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan untuk penanganan pasien COVID-19.

“Hal pertama yang dilakukan dalam penanganan ini adalah mempersiapkan fasilitas yang mumpuni seperti mengubah 50% tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19. Kami bahkan membangun rumah sakit modular dengan jangka waktu yang sangat singkat demi memenuhi kebutuhan ini,” katanya.

Kondisi pandemi yang tidak terkontrol mendorong Fathema bergerak lebih cepat. Ia memastikan jajaran dokternya siap dengan segala kemungkinan yang terjadi, juga memastikan manajemen rumah sakit untuk terus mendukung penanganan COVID-19. 

Di samping itu semua, supply chain menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Ia memastikan bahwa semua dokter dan petugas medis tidak mengalami kekurangan peralatan untuk menyelamatkan pasien. Berbagai perlengkapan penanganan seperti ventilator dan konversi bed COVID dan ICU ditambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan alat bantu medis untuk penyembuhan pasien COVID-19. 

Tidak hanya itu, sebagai seorang pemimpin, Fathema juga memastikan bahwa dokter-dokter di bawah pengawasannya tetap terjamin kesehatan jiwa dan raganya. Hal itu diwujudkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, menunjukkan loyalitas terhadap semua pegawai, hingga membuka ruang diskusi dalam setiap penyelesaian kasus. “Menangani pandemi COVID-19 bukanlah ajang mencari profit untuk rumah sakit, tapi merupakan perang kemanusiaan,” katanya.

Di sisi lain, digitalisasi rumah sakit menjadi peluang untuk meningkatkan layanan Pertamedika IHC. Solusinya, dengan menggunakan One System di dua rumah sakit dan akan menyusul 68 rumah sakit lain di bawah naungan Pertamedika IHC. One System merupakan integrasi data pasien yang ditujukan untuk memberikan kebebasan pasien dalam menentukan tujuan berobat.

“Dilihat dari pasarnya sendiri, rumah sakit digital memiliki pasar yang sangat besar. Melihat apa yang terjadi sekarang, bukan hal yang tidak mungkin jika pasien menginginkan layanan rumah sakit yang fleksibel di mana pun dan kapan pun. Terbukti, tantangan digital di tengah COVID-19 menjadi peluang untuk mengintegrasikan seluruh layanan,” paparnya. 

Pertamedika IHC berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 4 miliar pada Oktober 2020. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 335,88% dibandingkan realisasi di periode yang sama pada tahun 2019. 

Peningkatan ini didukung oleh naiknya bed occupancy rate per September 2020 yang mencapai 76% dibandingkan target RKAP 2020. Tidak hanya itu, Pertamedika IHC juga mengalami peningkatan kunjungan rawat jalan dan kunjungan penunjang medis yang cukup tinggi.

“Secara operasional, Pertamedika IHC memang mengalami peningkatan. Namun, hal ini tidak bisa dianggap pencapaian karena sesungguhnya tantangan COVID-19 masih akan berlanjut hingga 2020. Kami justru sedang fokus untuk meningkatkan penanganan demi menurunkan angka penularan dan meningkatkan angka penyembuhan,” katanya.

Berkat berbagai inovasi dan pencapaian ini, Fathema mendapat penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2020 untuk sektor healthcare. Penghargaan ini menjadi yang kedua kali diterima   Fathema setelah tahun lalu mendapatkan title yang sama atas prestasinya sebagai pemimpin Pertamedika IHC. 

Related