Merangkul Perubahan, Kunci Penggerak Seorang Leader

marketeers article
Ilustrasi Leader dan perubahan (Sumber: 123RF)

Oleh: Diatce G. Harahap, CEO Balesin.id

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dielakkan dan menjadi proses yang mutlak terjadi dalam bisnis. Kemampuan untuk menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan menjadi roda penggerak bisnis itu sendiri, khususnya di dalam bisnis teknologi.

Melalui suatu produk atau jasa berbasis teknologi yang kita kembangkan, harapannya dapat membawa perubahan pada pola pikir, perilaku, gaya hidup, dan mampu menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat.

Perubahan yang didorong bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan klien, tetapi perubahan tersebut juga berlaku ketika mengelola tim atau organisasi sendiri.

Must have a clear vision and shared that common vision to other team members

Perubahan adalah sesuatu yang pasti akan dan harus dilakukan terus menerus. Sebab itu, sebagai pemimpin kita juga harus memastikan bahwa kita mempunyai visi yang jelas dan dipahami oleh seluruh tim di organisasi.

Menyampaikan dan menanamkan pemahaman kepada setiap tim bahwa perubahan cara, strategi, dan langkah-langkah bisnis dalam mencapai visi perusahaan bukanlah hal yang perlu dihindari apalagi ditakuti.

BACA JUGA: Alasan Merek Perlu Teknologi Eksperiensial dan Imersif

Visi dari top leader harus dapat diterjemahkan dan dicerna dengan baik oleh tim dari berbagai level. Apabila secara fundamental visi tersebut dapat dipahami dengan baik, maka setiap perubahan yang terjadi akan menjadi proses menuju visi tersebut bukan sebaliknya.

Hal ini akan membuat anggota tim lebih percaya diri dan fokus ketika harus beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam rangka mewujudkan visi perusahaan. Contohnya, ketika harus melakukan pivoting dari suatu model bisnis satu ke model bisnis lainnya.

Cara mencapai visi di dalam bisnis sudah tentu akan selalu berproses dan menyesuaikan kebutuhan pasar yang selalu berubah cepat dan dinamis. Dengan pemahaman visi yang solid oleh semua level di organisasi, maka perusahaan akan menjadi agile dan adaptif terhadap segala situasi dan kondisi.

Perusahaan pun tidak akan takut pada perubaha dan akan mudah menerima bentuk baru (re-alignment). Pasalnya, setiap level di organisasi meyakini bahwa ini adalah proses yang diperlukan untuk mewujudkan visi perusahaan.

Ketika operasional dan mentalitas perusahaan terlalu kaku dan enggan menerima perubahan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar pun akan merosot, maka bisnis tersebut akan sulit bertahan dan tidak mampu bersaing melawan kompetitor.

Build supporting environment to nurture innovation

Kemampuan untuk menerima perubahan berbuah pada munculnya inovasi. Inovasi di dalam suatu organisasi tidak dapat tumbuh subur tanpa dukungan dari seorang pemimpin.

Di sinilah, pentingnya peranan seorang pemimpin untuk membuat atmosfer di dalam organisasi lebih ramah dan suportif untuk pertumbuhan inovasi.

Selalu terbuka terhadap ide dan gagasan adalah salah satu cara pemimpin dapat mendorong suasana yang kondusif dalam bertukar pikiran. Setiap level di dalam organisasi pun harus dapat membuat dan terlibat dalam proses inovasi tersebut.

Perlu diketahui, inovasi dapat tumbuh di mana saja dan selalu akan ada cara yang lebih baik, efisien, dan efektif untuk mendapatkannya. Dari sini, kekuatan pemimpin akan mendorong budaya inovatif ini dapat tercipta.

Build a tough mentality as a team

Perubahan kompetisi, model bisnis juga perilaku konsumen, membuat kita harus selalu adaptif. Begitu juga tim kita. Mereka harus dapat menjalani dan selalu mencari jalan keluar terhadap situasi tersebut.

Dari sini, pemimpin menjadi orang yang harus mendorong keteguhan dan kekuatan mentalitas sebuah tim. Berbagai tantangan -mau berskala besar atau kecil, cepat atau lambat- maka tim harus selalu punya mentalitas dan rasa tanggungjawab untuk mencari solusi terhadap semua tantangan yang ada.

Pemimpin di sini fungsinya sangat krusial. Seorang pemimpin lah yang menjadi motivator terbesar agar mentalitas yang bagus di dalam organisasi selalu terbangun.

BACA JUGA: Agile Leadership Dukung Transformasi bagi Agile Organization

Selain itu, seorang pemimpin juga harus mampu memberi komando untuk mengantisipasi terjadinya perubahan di berbagai aspek, mulai dari peta persaingan, perubahan perilaku konsumen, model bisnis baru, hingga channel marketing yang baru.

Hal-hal tersebut memang sangat membutuhkan keuletan dan semangat pantang menyerah yang tinggi. Lebih penting lagi, hal ini harus ditularkan oleh pemimpin sebagai komandan, panutan dan contoh agar mentalitas tim terus tangguh dan dapat menghadapi dan menemukan solusi di segala situasi.

Always be a good listener

Salah satu konsep yang diusung oleh Stephen R. Covey lewat bukunya The 7 Habits of Highly Effective People adalah we should listen with purpose (kita harus mendengar dengan tujuan tertentu).  

Dunia yang semakin cepat berubah, dengan segala perubahannya mendorong kita selalu belajar hal-hal yang baru agar selalu update dengan trend terkini. Bukan hanya itu, perubahan demografi usia dan perilaku masyarakat pun perlu dapat kita antisipasi sebagai leader.

Banyak cara dapat dilakukan melalui berbagai macam channel agar kita dapat mendengar dan belajar secara terus menerus. Hal ini hanya akan dapat tercapai apabila sebagai leader dapat menjadi pendengar yang baik.

Mampu mendengarkan dan mau mempelajari karakteristik serta perilaku konsumen sama pentingnya dengan mau menerima dan mendengarkan gagasan dari anggota tim.

Open discussion, debate and speak up

Sikap yang menjunjung keterbukaan (openness) di organisasi adalah budaya yang harus diterapkan oleh leader dalam rangka mendorong lingkungan kerja menjadi progresif. Pendekatan ini akan menciptakan suasana yang progresif pula, sehingga dapat memproduksi produk dan jasa dengan inovasi dan kualitas tinggi.

Dalam hal ini, pemimpin sangat berperan untuk menciptakan suasana terbuka agar seluruh elemen dapat menyatakan gagasan dan ide juga dapat memacu diskusi dengan anggota tim yang lain. Suasana inilah yang dapat mendorong inovasi dan motivasi terus tumbuh didalam organisasi.

The importance of placing trust

Seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab kepada anggota tim lain supaya anggota tim dapat berkembang dan nantinya menciptakan sosok-sosok berkualitas pemimpin yang baru.

Salah satu parameter seorang leader bisa dikatakan berhasil adalah ketika seorang leader mampu menciptakan leader-leader lainnya. Caranya bisa dimulai dengan memberikan authority dan tanggung jawab dimulai dari beberapa tugas yang harus didelegasikan kepada juniornya.

There is no superman but super team dapat menjadi prinsip yang dapat membuat organisasi tetap adaptif dan bertahan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Selama tujuh tahun perusahaan berdiri, kami sudah mengalami berbagai macam perubahan mulai model dan strategi bisnis, produk atau jasa yang ditawarkan, skala tim, hingga target pasar.

BACA JUGA: Keberuntungan Tidak Datang Sendiri, Tapi Dibangun Oleh Trust

Pivot bukanlah suatu fenomena yang baru dalam dunia bisnis startup—namun tetap saja bukan hal yang mudah dilakukan karena proses ini harus melibatkan seluruh tim dan organisasi untuk sama-sama menghadapi dan beradaptasi secara kolektif.

Kami sendiri sudah mengalami tiga kali pivoting, dari bisnis chatbot marketplace bernama Bang Joni untuk segmen anak-anak remaja pada tahun 2016, lalu menjadi platform layanan chatbot untuk kebutuhan bisnis big corporation pada tahun 2017-2018 hingga yang terakhir menjadi platform chat commerce Balesin.id di pertengahan 2019.

Sudah banyak contoh perusahaan yang melakukan bongkar pasang model bisnis demi mencapai visi bisnis jangka-panjang dan tetap kompetitif. Terlebih lagi di dunia startup yang memang dikenal sebagai bisnis penuh resiko dan dituntut agar selalu responsif menghadapi situasi pasar yang dinamis.

Melihat dinamika serta tantangan yang dihadapi masyarakat modern yang semakin kompleks, menuntut setiap lapisan masyarakat terlebih seorang leader agar semakin ahli dan sigap menghadapi perubahan.

Menjadi krusial bagi seorang pemimpin untuk mampu mendorong inovasi dengan proses keterbukaan dan visi yang kuat. Pada akhirnya, tim dapat bertahan menghadapi segala macam perubahan yang terjadi di pasar, konsumen, dan internal organisasi.

Related