Meski Berpenggerak Roda Depan, Xpander Sanggup Lahap Tanjakan

marketeers article

Pada umumnya, mobil-mobil yang sanggup melahap tanjakan yang curam memiliki sistem penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD) dan memiliki kapasitas mesin besar. Namun, bukan berarti mobil berpenggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD) tidak mampu melakukannya.

Hal tersebut sudah dibuktikan Mitsubishi Xpander yang mampu menanjak di tanjakan Sitinjau Lauik, Sumatera Barat dalam video yang beredar belakangan ini. Seperti sudah diketahui, low multipurpose vehicle (LMPV) besutan Mitsubishi ini memilki sistem FWD dan mesin berkapasitas 1,5 liter atau 1.500cc.

Dalam rekaman tersebut Xpander terpaksa mengambil ancang-ancang dua kali sampai akhirnya melewati tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik. Menurut Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kemampuan mobil FWD dan RWD  di tanjakan banyak variabelnya, antara lain kondisi kendaraan, kondisi jalan apakah sedang licin, hingga kemampuan pengemudi.

“Pada umumnya, kalau mobil sudah bergerak, sudah ada motion atau momentum bergerak sebelum tanjakan. Sehingga, mobil bisa melewati tanjakan, baik mobil itu berpenggerak depan atau belakang,” kata Jusri.

Ia menambahkan, jika semua dalam keadaan ideal, termasuk ban, mobil berpenggerak depan bisa melewati tanjakan curam. Apalagi, jika tidak ada kemacetan. Hal terpenting bagi pengemudi adalah mengetahui langkah demi langkah untuk melibas tanjakan curam. “Kalau semuanya tidak ideal, termasuk pengemudi yang gampang panik hingga traksi berkurang di jalan licin, kondisi ini penggerak belakang memang lebih menguntungkan,” ujar Jusri.

Jusri mengatakan, dalam menaklukkan tanjakan, baik menggunakan mobil FWD maupun RWD yang paling penting adalah menjaga momentum. Salah satunya dengan menjaga jarak. Sebabnya, mobil harus terus bergulir. Itu artinya, jika ada mobil atau truk di depan, pasti akan memperlambat momentum. Pada titik ini, penting untuk menjaga jarak agar mobil melaju dengan mempertahankan momentum dan tak berhenti di tengah tanjakan. Kemudian, penting juga untuk memakai gigi yang pas.

“Pergerakan mobil akan menimbulkan momentum yang membuat bobot kendaraan lebih ringan. Sehingga, beban mesin rendah dan  mobil bisa melaju di tanjakan, tak peduli FWD atau RWD,” tegasnya.

Sementara itu, Rifat Sungkar, brand ambassador Mitsubishi di Indonesia mengatakan, pemahaman pengemudi mobil terhadap kondisi jalan yang akan dilalui berperan penting dalam berkendara. Begitu juga kemampuan pengemudi dalam memahami kelebihan dan kekurangan mobil yang ditunggangi, termasuk kemampuan berkendara.

Menurutnya, tanjakan Sitinjau Lauik sudah sangat terkenal di Indonesia. Kebanyakan pengendara yang melewati tanjakan itu tidak mengambil sudut terdalam yang ada di belokan tersebut. Sebabnya, dengan mengambil sudut terdalam membuat mobil susah naik dibanding mobil yang masuk dari sudut terluar.

“Makanya, truk-truk yang melewati belokan itu tidak ada yang mengambil bagian dalam. Jadi, sebetulnya bukan karena mobil tidak bisa nanjak, melainkan salah masuk tikungan,” jelas Rifat.

Pada dasarnya, Mitsubishi  Xpander memilki bekal cukup untuk melewati berbagai tanjakan. Mitsubishi sudah membekali mobil ini dengan berbagai fitur berkendara canggih, contohnya, hill start assist yang bisa membantu pengemudi Xpander saat berada di tanjakan. Dengan kata lain, tidak ada masalah bagi Xpander sebagai mobil FWD di tanjakan. Selain itu,   Xpander pernah melakukan banyak simulasi keunggulan mobil FWD, mulai dari menarik carousel seberat 24 ton hingga melakukan simulasi di tanjakan buatan.

    Related