Meski Moratorium, Jakarta Masih Menyambut Mal Baru

marketeers article
Imbauan moratorium Pemerintah DKI terhadap pembangunan mal di ibukota, nyatanya tak menghalangi niat pengembang untuk membangun pusat perbelanjaan. Setidaknya, ada puluhan shopping center baru bakal memadati Ibukota sepanjang 2016-2018.
 
Menurut catatan konsultan properti Colliers International, pada tahun 2014 lalu, Jakarta diprediksi menambah 38.000 m2 lahan ritel baru yang beroperasi pada tahun 2015. Beberapa mal baru, seperti Pantai Indah Kapuk Mall dan Shopping Mall at Pancoran yang sebelumnya dijadwalkan buka tahun lalu, mesti molor dari perencanaan.
 
Hanya One Bellpark sebagai satu-satunya mal baru di Jakarta seluas 23.650 m2 yang buka tahun 2015 lalu.
 
Secara kumulatif, pertumbuhan ritel di Ibukota sangat stagnan. Apalagi, setelah Tebet Green Mall ditutup tahun lalu, jumlah volume ruang ritel di Jakarta sebesar 4,45 juta m2, tak jauh beda dengan tahun 2014.
 
Jika sesuai perencanaan, ada sebelas mal baru dengan total kapasitas ruang ritel 528.000 m2 yang bakal beroperasi pada tahun 2015-2018. Prediksi itu dikoreksi menjadi 12 mal, namun dengan kapasitas ruang ritel yang lebih kecil. 
 
Mall at Basura City (Jakarta Timur) dan Pondok Indah Mall 3 yang paling mungkin dibuka tahun ini. Akan tetapi, kemungkinan besar operasionalnya akan delay hingga tahun depan.
 
Masih menurut Colliers, yang kemungkinan besar dibuka tahun ini adalah Pantai Indah Kapuk Mall, Mall Neo – Soho Podomoro City, dan Shopping Mall at Pancoran. Jika digabung dengan Basura City Mall, total pasokan ruang ritel mencapai 93.000 m2.
 
Di luar nama-nama itu, ada AEON Mall Jakarta Garden City Cakung yang mulai melakukan konstruksi pusat belanja seluas 90.000 m2. Mal milik perusahaan Jepang ini dijadwalkan beroperasi pada tahun 2017. Pada tahun depan, New Harco Plaza yang dikembangkan Agung Sedayu juga akan beroperasi dengan membawa 60.000 m2 ruang ritel.
 
“Ada pun yang sedang dalam tahap perencanaan adalah Mal Puri Indah Dua, Pondok Indah Mall 3, Podomoro Park – Buaran, dan Mall @ Green Pramuka City,” tulis Colliers dalam Laporan Jakarta Property Market Report.
 
Okupansi Fluktuatif
Sejak tahun 2008, okupansi mal di Jakarta bergerak fluktuatif. Selama tahun 2013-2014, okupansi mal turun. Namun, pada tahun 2015 mengalami peningkatan, meskipun moderat, menjadi 86,8%.
 
“Adanya moratorium itu membantu mal-mal yang sudah ada untuk bisa mempertahankan rata-rata okupansinya. Banyangkan jika mal baru terus muncul, okupansi akan turun drastis,” papar Ferry Salanto, Associate Director Colliers International Indonesia.
 
Mal kelas atas (upper) dan menengah (middle) mengalami peningkatan okupansi year-on-year, yang masing-masing 90,8% dan 86,3% per Q4 2015. Sedangkan pada mal kelas menengah bawah telah mengalami penurunan okupansi sejak dua tahun terakhir atau turun 3,81% YoY menjadi 77,7% pada Q4 2015. 
 
 
Editor: Eko Adiwaluyo

Related