Metode FAST Lebih Baik dari SMART untuk Capai Goals Perusahaan?

marketeers article
Metode FAST Lebih Baik Dari SMART Untuk Capai Goals Perusahaan? (FOTO:123RF)

Dalam mencapai tujuan perusahaan, ada dua metode yang cukup efektif untuk digunakan. Kedua metode tersebut adalah FAST dan SMART. 

Dua metode ini merupakan buatan Donald Sull, Pengajar Senior di MIT Sloan School of Management, dan Charles Sull, partner di firma konsultasi Charles Thames Strategy Partner. Metode FAST merupakan singkatan dari Frequently discussed (sering didiskusikan), Ambitious (ambisius), Specific (spesifik), dan Transparent (transparan). 

Sementara itu, SMART merupakan kependekan dari Specific, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (realistis), Time-bound (memiliki jangka waktu yang lebih mengikat). Baik Charles dan Donald, keduanya menyarankan untuk menggunakan metode FAST ketimbang SMART. Mengapa demikian?

“Ketika manajer menetapkan goals menggunakan metode SMART, perusahaan cenderung melakukan performa di bawah standar. Sasaran yang SMART sebenarnya bukanlah pilihan paling cerdas untuk perusahaan Anda,” kata keduanya.

Menggunakan metode FAST akan membuat goals perusahaan memengaruhi pengambilan keputusan sehari-hari, dan mengakibatkan penggunaan sumber daya yang lebih efektif, dan manajemen waktu yang lebih baik. Menurut keduanya, baik manajer dan karyawan perlu menyesuaikan diri dengan goals perusahaan sesering mungkin.

Metode FAST juga memiliki goals yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan motivasi dan performa dari dalam. Melalui metode ini, karyawan juga harus secara detail menyusun langkah demi langkah untuk mencapai goals dan menciptakan iklim diskusi antarkaryawan sehingga berbagi strategi dalam mencapai goals masing-masing.

“Jangan menetapkan tujuan dan kemudian melupakannya sampai tinjauan kinerja. Tujuan harus membentuk pilihan dan tindakan sehari-hari, seperti memprioritaskan waktu dan menggunakan sumber daya. Beberapa perusahaan menetapkan tujuan setiap tiga bulan, memungkinkan lebih banyak peluang untuk mengubah arah. Rapat eksekutif mingguan atau pelatihan rutin dapat menjadi peluang untuk meninjau tujuan,” ujarnya.

Berbagi goals secara terbuka membuat individu dan tim tetap kooperatif dan selaras dengan prioritas strategis. Tujuan yang transparan menciptakan rasa persaingan yang sehat, mengungkapkan ketinggian posisi atau profesi, dan memberdayakan pekerja yang mencari bimbingan untuk menemukan mentor.

Hal ini juga membuat karyawan memahami mengapa kontribusi mereka penting melibatkan pekerja dan transparansi sesuai dengan sebagian besar budaya perusahaan. Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan staf lebih suka membuat lebih dari 90% tujuan secara transparan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related