Microsoft Ciptakan Aplikasi Saingan Camera360

marketeers article

Selfie tampaknya sudah mendarah daging bagi penduduk di muka Bumi, terutama mereka pengguna smartphone. Bahkan kebiasaan ini membuat produsen kamera instan seperti fuji menciptakan fitur selfie di produk terbaru mereka. Kebiasaan ini juga yang kemudian membuat banyak pengembang menghasilkan aplikasi khusus selfie.

Sebut saja yang sudah punya nama seperti Camera360. Aplikasi ini punya kemampuan memperbaiki hasil jepretan menjadi lebih baik, seperti membuat wajah yang terlihat kusam menjadi lebih halus dan bercahaya. Rupanya Microsoft tidak mau ketinggalan. Seperti dikutip dari Engagdet, perusahaan teknologi pimpinan Satya Nadella ini membuat aplikasi untuk mengedit hasil selfie bernama Microsoft Selfie.

Cara kerja aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi sejenis, sebut saja membuat muka lebih cerah, kerutan hilang, sehingga wajah pengguna tampak lebih cantik atau tampan. Aplikasi ini juga menyesuaikan berbagai hal mulai dari usia, gender, warna kulit, sampai tingkat pencahayaan ketika pengguna melakukan editing. Selain itu ada juga berbagai filter menarik yang bisa diaplikasikan untuk menghasilkan tone-tone tertentu sehingga hasil foto memiliki keunikan tersendiri.

Tentu saja sebagai aplikasi khusus selfie, Microsoft Selfie bisa digunakan ketika pengguna mengambil gambar, tidak harus ketika foto sudah jadi. Langkah ini terbilang unik bagi Microsoft, karena tidak hanya bisa digunakan di sistem operasi Windows, tetapi juga tersedia di iOS dan Android.

Ini bukan kali pertama Microsoft membuat aplikasi tidak hanya untuk Windows. Beberapa aplikasi terkenal seperti Office, sudah mulai masuk ke dua sistem operasi lain secara gratis. Fitur perintah suara mereka juga direncanakan akan tersedia di luar sistem Windows. Langkah ini oleh banyak pihak sebagai salah satu langkah tepat untuk mendorong Microsoft lebih jauh sebagai perusahaan teknologi.

Langkah ini sekaligus untuk meningkatkan awareness brand ini di bidang smartphone yang kurang sukses, bahkan kalah jauh dibandingkan iOS maupun perangkat Android. Langkah ini juga ditenggarai sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan konsumen yang memiliki minat tinggi terhadap aplikasi hiburan dan meninggalkan kesan kaku pada setiap produk-produk Micorosoft. Apakah mereka berhasil?

 

Editor: Hendra Soeprajitno

Related