Microsoft: Penerapan AI Meningkatkan Persaingan Industri Keuangan Hingga 41%

marketeers article
Side view of businessman hands using laptop with business interface. Future and computing concept. Double exposure

Layanan keuangan menjadi hal yang penting bagi masyarakat. Di tengah perkembangan digitalisasi di berbagai aspek kehidupan, tidak dipungkiri juga industri keuangan harus pintar menyesuaikan diri untuk ikut mengadaptasi internet dalam layanan produknya. AI menjadi salah satu teknologi yang banyak diterapkan oleh para pelaku industri keuangan.

Penerapan AI nyatanya dapat meningkatkan daya saing di industri keuangan. Studi yang diluncurkan Microsoft berjudul Future Ready Business: Assessing Asia-Pacific’s Growth with AI menunjukkan bahwa organisasi yang mengimplementasikan AI diprediksi dapat meningkatkan daya saingnya sebesar 41% dalam tiga tahun.

Studi ini jug mengungkapkan bahwa 52% industri keuangan di Asia Pasifik telah mulai mengimplementasi AI pada bisnis mereka. Angka ini lebih tinggi dari jumlah rata-rata Asia-Pasifik (41%) yang menandakan bahwa sektor industri keuangan lebih maju dari sektor lain di wilayah yang sama.

“Ekonomi digital telah menghasilkan tuntutan bagi organisasi untuk mengubah diri agar tetap relevan bagi pelanggan. Di Indonesia, kita melihat adanya pemain baru, terutama layanan non-perbankan dalam industri keuangan yang mampu menjangkau pelanggan melalui layanan berbasis teknologi. Disrupsi ini mengharuskan pemain lama untuk tetap relevan,” jelas Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia kepada Markteers.

Haris melanjutkan bahwa untuk mewujudkan konsistensi relevansi, pelaku industri keuangan harus melakukan tiga kunci utama, yaitu pemanfaatan data dan AI untuk operasional, membangun dan menjaga kepercayaan dengan pelanggan, dan kolaborasi untuk mendorong inovasi.

Terbukti, Microsof mengungkapkan organisasi yang telah memulai perjalanan AI mereka mengalami sejumlah peningkatan dalam beberapa area. Di antaranya adalah keterlibatan pelanggan, daya saing, inovasi, margin, dan intelegensi bisnis dengan rentang peningkatan antara 17% hingga 26%. Diperkirakan pada 2021, peningkatan di area tersebut akan mencapai 35% hingga 45%.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related