Milenial Dominasi Penjualan Properti di Kuartal Kedua 2020

marketeers article

Pandemi COVID-19 berdampak pada perubahan perilaku konsumen, termasuk dalam industri properti. Pada kuartal pertama tahun 2020, industri properti sempat mengalami penurunan penjualan karena adanya pembatasan atau PSBB. Namun, di kuartal kedua terjadi peningkatan yang signifikan terutama pada sektor landed residential atau rumah tapak.

“Kalau saat ini dilihat dari siklusnya, rumah tapak telah menemui satu titik equilibrium baru. Nantinya, sektor ini akan lebih cepat untuk naik. Sedangkan untuk sektor office, condo, dan retail belum ketemu titik bottomnya karena masih diberlakukannya pembatasan,” kata Alim Gunadi, Managing Director Strategic Business & Service Sinar Mas Land dalam acara Industry Roundtable: Actualizing The Post Normal: Year 2021 & Beyond, Jumat (2/10).

Kebiasaan konsumen yang saat ini banyak melakukan aktivitas di rumah menjadi salah satu faktor rumah tapak menunjukkan kenaikan penjualan. Survei dari Indonesia Property Watch, pada kuartal dua tahun 2020 tercatat penjualan rumah atau landed residential mencapai 2.000-an unit atau meningkat 89% dibanding kuartal sebelumnya.

“COVID-19 membuat orang membutuhkan hunian yang lebih nyaman lebih sehat, dan mendukung kegiatan work from home dan school from home. Terutama untuk kaum milenial atau first jobber. Ini adalah ceruk yang harus kita ambil,” kata Alim.

Milenial atau orang diumur 22-29 tahun mendominasi pembelian rumah tapak sebesar 36%, kemudian diikuti oleh umur 30-39 tahun dengan angkat 29%. Dan, sebanyak 49% milenial mencari properti residensial sebagai rumah pertama.

Menurut Alim, ini dapat menjadi mometum pengembang untuk menyediakan rumah dengan harga terjangkau untuk milenial di kisaran Rp 600 juta hingga Rp 1,3 miliar.

Alim juga menambahkan, melihat adanya tren perubahan dalam industri properti, Sinar Mas Land menyiapkan strategi untuk menangkap pasar. Selain menggunakan channel digital untuk melakukan strategi komunikasi, produk juga disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

“Dengan adanya tren demografi tersebut, kami mencoba menangkap pasar milenial. Dari awal kita telah mendesain rumah yang kecil tetapi fungsional khusus untuk milenial. Harganya pun terjangkau dan dibantu dengan program Move in Quickly yang menyediakan berbagai subsidi,” pungkas Alim.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BDSE) sendiri telah membukukan pra-penjualan sebesar Rp 2,9 triliun sepanjang kuartal pertama tahun 2020 atau setara dengan 40% dari target tahunan, yang sebesar Rp 7,2 triliun.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related