Mimpi BJ Habibie Terwujud, LAPAN dan PT RAI Lanjutkan Proyek R80

marketeers article

Keraguan masyarakat mengenai masa depan industri dirgantara dengan dihapusnya R80 sebagai Proyek Startegis Nasional (PSN), dan dimuseumkannya pesawat N250 berakhir sudah. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Regio Aviasi Industri (RAI) per 7 September lalu.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, dan Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho yang disaksikan langsung oleh Ilham Akbar Habibie sebagai Komisaris Utama PT RAI.

Kerjasama dengan LAPAN akan dimulai dengan keterlibatan LAPAN dalam proses rancang bangun pesawat terbang R80, sesuai dengan kemampuan LAPAN sebagai pusat riset dirgantara nasional. Mulai dari dukungan komputasi dinamika fluida, simulasi stabilitas dan pengendalian pesawat terbang, perhitungan prestasi terbang, dan pengujian pesawat terbang yang terkait dengan sertifikasi pesawat, seperti bird impact test.

Kerja sama ini menunjukkan respons positif dan dukungan pemerintah terhadap upaya swasta dalam membangun pesawat terbang R80 yang digagas oleh alm. BJ Habibie.

“Kami yakin, kerja sama industri dan pemerintah dalam riset dan pengembangan merupakan suatu keharusan untuk saling mengisi dalam ekosistem industri dirgantara. Pengalaman industri dapat menjadi bahan bagi institusi riset untuk melakukan inovasi. Di sisi lain, penemuan di sektor riset dapat memberikan basis pengaplikasian suatu teknologi untuk diimplementasi. Kerja sama ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan bersama,” ungkap Humas PT RAI Justin Djogo dalam keterangan  tertulis kepada Marketeers di Jakarta, Jumat (18/09/2020).

Setelah keluar dari PSN, PT RAI tengah berupaya mendapatkan dukungan pemerintah dalam bentuk dimasukkannya program R80 dalam daftar Prioritas Riset dan Inovasi Nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, PT RAI terlibat aktif dalam penyusunan Roadmap Industri Dirgantara yang saat ini dikoordinir oleh Kementerian Riset dan Teknologi LAPAN bersama dengan stakeholder industri yang lain.

Sambil beradaptasi dengan perkembangan situasi terakhir, seperti pandemi COVID-19 diperkirakan akan terjadi kemunduran program, yakni fase full scale development baru dimulai pada akhir 2021, prototype production 2023, first flight di akhir 2025, dan sertifikasi direncanakan pada 2028.

“Ini pun masih harus melihat perkembangan di negara-negara supplier yang terlibat dalam pengembangan R80,” tutur Justin.

Related