Cara orang di seluruh dunia berkomunikasi telah berubah. Miliaran orang di seluruh dunia kini memiliki smartphone dan kamera di saku mereka. Hal ini menciptakan pergeseran besar terhadap komunikasi visual. Tren tersebut yang dilihat dan coba dijawab oleh Instagram.
Instagram didirikan atas pemahaman bahwa kekuatan gambar dapat menghubungkan orang dengan apa yang terjadi di seluruh dunia setiap harinya. Dan sekarang, perubahan untuk berkomunikasi secara lebih visual sedang membentuk kembali semua industri – dari fesyen, musik hingga iklan.
Dengan pertumbuhan yang cepat di mobile phone dan tingkat adopsi mobile Internet di Indonesia, perusahaan-perusahaan mulai mengerti akan pentingnya platform media sosial dan aset digital yang siap untuk mobile demi terhubung dengan pelanggan
“Kami pun senang melihat bisnis-bisnis di Indonesia mengubah strategi pemasaran mereka menuju mobile. Perpindahan di Indonesia ini sejalan dengan tren pasar negara berkembang yang disebut sebagai Mobile First Country,” ujar Paul Webster, Brand Development Lead Instagram Asia Pacific.
Di sisi lain, platform media sosial seperti Instagram dan Facebook juga menawarkan kesempatan bisnis untuk mempermudah dalam menjangkau dan terhubung dengan pelanggan melalui perangkat mobile. Mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu mereka di platform ini.
Paul mengklaim, Instagram merupakan salah satu dari mobile platform yang tumbuh dengan cepat di dunia. Selain itu, Instagram juga merupakan platform yang berpengaruh dan efektif.
Sebanyak 60% pengguna belajar mengenai sebuah produk ataupun layanan di Instagram dan lebih dari 75% mengambil langkah lebih lanjut setelah melihat postingan di Instagram.
Di sini, para pengusaha dapat mencoba, menyesuaikan, dan mencapai return-on-investment (ROI) dengan skala besar dan relatif cepat. Meski setiap perusahaan telah mempunyai pendekatan kreatif sendiri untuk mempromosikan bisnis mereka melalui platform media sosial, Paul mengatakan kunci suksesnya adalah dengan mengimplementasikan konsep yang kuat sesuai dengan tujuan bisnis. Kemudian, mengukur terhadap tujuan bisnis mereka.
“Kami telah melihat hasil yang baik dari beberapa kampanye pemasaran di Indonesia. Contohnya yang dilakukan oleh Bukalapak, W’dank, dan Lazada,” sebut Paul.
Pada contoh di atas, Paul menyebutkan bahwa Bukalapak berhasil membangun merek dan mendongkrak penjualan mereka melalui kombinasi sebuah strategi marketing. Di dalamnya, Bukalapak telah menggelontorkan kampanye pemasaran mereka melalui video ads, photo ads, dan mobile apps install ads dengan nilai-nilai humor.
Melalui video humor mereka, dalam 16 hari Bukalapak dapat menjangkau 31 juta lebih orang Indonesia. Mereka juga telah menghemat sekitar 39% biaya promosi aplikasi mereka (cost per install). Begitu juga dengan merek W’dank yang menggunakan video ads untuk memantik rasa nasionalisme masyarakat Indonesia dan memperkenalkan kembali minuman bajigur ke target konsumen mereka.
Sedangkan Lazada menggunakan carousel ads dari Instagram Marquee untuk mempromosikan aplikasi mobile mereka dan mendongkrak penjualan melalui platform tersebut.
Editor: Sigit Kurniawan