Misi Pupuk Indonesia dengan Jajaran Direksi Baru

marketeers article

Sebagian dari masyarakat Indonesia mungkin belum terlalu mengenal perusahaan plat merah PT Pupuk Indonesia (Persero). Perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, distribusi dan logistik, energi serta EPC.

PT Pupuk Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) merupakan produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara dengan total kapasitas produksi pupuk mencapai 12,6 juta ton per tahun.

Sebagai perusahaan investasi dan strategic holding, PIHC juga tengah melaksanakan sejumlah proyek dalam rangka revitalisasi industri pupuk serta pengembangan Perusahaan. Beberapa proyek bahkan telah selesai masa konstruksi dan sudah mulai beroperasi. Di antaranya, Pabrik Kaltim 5 yang berlokasi di Bontang, yang merupakan pabrik urea terbesar di Asia Tenggara dan Pabrik Asam Fosfat II yang berlokasi di Gresik.

Kedua proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan November lalu. Proyek lainnya yang tengah berjalan, antara lain pembangunan pabrik Asam Fosfat dan Asam Sulfat bekerjasama dengan Jordan Phospate Mines Co., Proyek Amurea II di Gresik, Pabrik Pusri IIB di Palembang, Pabrik Amonium Nitrat, STG Boiler dan lain-lain.

Guna lebih memperkuat perusahaan, Kementerian BUMN melakukan pengangkatan jajaran direksi PIHC yang baru. Dalam keputusannya, Kementerian BUMN mengangkat Aas Asikin Idat sebagai Direktur Utama, menggantikan Arifin Tasrif. Kementerian juga mengangkat jajaran direksi lain, yaitu Gusrizal, M. Djohan Safri dan Indarto Pamoengkas.

“Kami siap mendukung penuh program ketahanan pangan di Indonesia. Misi kami yang utama adalah menunjang ketahanan pangan melalui jaminan pasokan pupuk. Kami akan meningkatkan lagi distribusi pupuk, khususnya untuk pupuk bersubsidi, dengan mengoptimalkan lagi sistem distribusi yang ada,” jelas Aas.

Selain itu, perusahaan juga akan terus meningkatkan efisiensi. Aas menambahkan, guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, Pupuk Indonesia akan terus melakukan pengembangan-pengembangan dan investasi, antara lain dengan pengembangan produk-produk yang masih merupakan produk downstream dari core business perusahaan.

Apakah di bawah kepemimpinan Aas, PIHC dapat tumbuh lebih cepat?

Related