Modalku: Fintech Punya Peran Besar dalam Pertumbuhan Bisnis UKM

marketeers article

Perusahaan peer-to-peer (P2P) lending bekerja sama dengan DSInnovate meneliti pemahaman dan perspektif pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terhadap layanan P2P lending. Hal ini dilakukan untuk melihat kontribusi digitalisasi akses pinjaman terhadap bisnis UKM di Indonesia.

Dari riset tersebut, terungkap setidaknya ada beberapa nilai positif yang berhasil diciptakan oleh P2P lending terhadap perkembangan UKM. Para pelaku UKM mengaku semakin mudah mengatur arus kas lebih lancar ketika menggunakan layanan keuangan ini. Mereka juga bisa meningkatkan produksi bisnis dan menjaga kelancaran operasional bisnis haria dengan ada pendanaan.

“Modalku terus melihat pertumbuhan bisnis UKM dan fintech yang sangat baik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, seperti inovasi dan pendekatan berbasis teknologi hingga fintechi yang semakin selektif dalam melakukan penilaian kelayakan kredit. Namun, kami bisa memastikan fintech memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan UKM, terutama akses pendaaan,” papar Iwan Kurniawan, Co-Founder & COO Modalku di Jakarta, Selasa (31/03/2021).

Modalku melibatkan 350 pelaku UKM yang dihubungi melalui survei daring dan diskusi telepon. Riset ini menemukan fakta bahwa 82% UKM responden belum memliki PT/CV dalam menjalankan usahanya. Hampir 50% pengusaha mikro memandang perizinan usaha sebagai penghambat, sementara lebih dari 50% pengusaha mikro menganggap laporan keuangan masih membatasi perkembangan usahanya. Dari seluruh responden, Modalku melihat hanya ada 27% pengusaha UKM pernah mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan konvensional.

Di tengah sentimen yang kurang baik dari pengelolaan bisnis oleh pelaku UKM, Modalku mendapatkan citra yang baik. Dari penelitian ini, Modalku berhasil membangun citra lembaga keuangan yang mempermudah proses pembiayaan UKM. 41,7% responden menilai Modalku memiliki syarat pengajuan pinjaman tanpa agunan yang mudah dan 28,86% menilai Modalku memiliki proses pencairan dana pinjaman yang cepat.

“Modalku melihat lebih dari 50% pengusaha UKM yang melakukan pinjaman untuk membeli bahan baku atau perlengkapan untuk tempat usahanya. Mereka menganggap membeli bahan baku dalam jumlah besar merupakan hal penting untuk menunjang produksi,” tambah Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menambahkan dua dampak positif hadirnya P2P lending di tengah pengusaha UKM. Pertama, pendanaan mendukung pengelolaan kas yang lebih rapi dan terkontrol. Kedua, pendanaan mempermudah proses pengambangan usaha, terutama meningkatkan alur produksi UKM.

Kenalkan Kampanye Baru

Menyusul peran P2P lending yang semakin relevan di masa pemulihan ekonomi, Modalku mengenalkan kampanye #BangkitBersinar. Araani Hadioetomo, Head of Marketing Communications Modalku mengatakan kampanye ini menjadi cara Modalku untuk mengajak para pengusaha UKM untu kembali bangkit pasca pandemi.

“Pengusaha UKM harus beradaptasi dan berkolaborasi sehingga terbuka solusi baru untuk tetap meningkatkan bisnisnya. Kami juga ingin mengingatkan bahwa mereka tidak berjuang sendirian,” katanya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related