Modalku Siapkan Dua Skema Restrukturasi Bagi UKM

marketeers article

Kondisi pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa sektor bisnis UMKM ikut terkena dampaknya. Termasuk juga beberapa UMKM yang menjadi peminjam di platform Modalku.

Setelah mendapatkan pendanaan Seri C sebesar Rp 625 miliar, Modalku mengalokasikan dana tersebut untuk opsi restrukturisasi para pelaku UMKM yang terdampak, serta meningkatkan inovasi ke sektor-sektor yang sedang membutuhkan, seperti sektor kesehatan.

Ada dua pendekatan dalam menerapkan restrukturisasi, yaitu proaktif dimana Modalku menawarkan skema restrukturisasi kredit sesuai dengan kondisi performa bisnis UMKM secara berkala, dan kolaboratif, dimana Modalku mengakomodasi skema pembayaran yang diajukan peminjam. Sampai saat ini, masih kurang dari 1% peminjam aktif di Modalku yang mengajukan restrukturisasi.

Di situasi ini Modalku masih menunjukkan portofolio yang cukup baik, dimana tingkat gagal bayar (NPL) Modalku di Indonesia berada di angka 0,8% dari jumlah penyaluran pinjaman di Indonesia.

Menurut Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan, tingkat NPL Modalku di Indonesia masih bisa dikendalikan karena di kondisi ini pun masih terdapat sektor bisnis yang bisa bertumbuh dan membutuhkan pendanaan.

“Modalku berkomitmen untuk mendukung UMKM dalam mengatasi masa yang sulit ini. Kami akan terus memantau kondisi ekonomi Indonesia dan global agar pendanaan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal sesuai visi Modalku,” ujarnya.

Saat ini Modalku telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 14 triliun kepada UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Modalku di Indonesia telah menyumbang sekitar 60% dari total penyaluran pinjaman.

Related