MRT Akan Membuat Jakarta Punya Gaya Hidup Baru

marketeers article

Sebentar lagi Jakarta akan  memiliki moda transportasi modern layaknya kota-kota besar di dunia, yakni Mass Rapid Transportation (MRT). Moda transportasi ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 30 tahun lalu, hanya saja baru dibangun pada tahun 2012 di era Gubernur Joko Widodo.

“MRT ini tidak hanya sekadar moda transportasi saja. Namun, merupakan gaya hidup baru masyarakat Jakarta yang berbasis transportasi publik,” ungkap Agung Wicaksono, Director of Operation and Maintenance MRT Jakarta.

Bertepatan dengan pembukaan Jakarta Marketing Week 2017, Agung menjelaskan bahwa kerugian yang dialami oleh masyarakat Jakarta akibat kemacetan setahunnya mencapai Rp 65 triliun. Padahal menurutnya untuk membangun MRT fase 1 ini hanya membutuhkan dana Rp 15 triliun.

Pada tahun 2019,  direncanakan fase 1 MRT akan diresmikan dengan trayek Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia. Trayek ini akan terdiri dari enam stasiun bawah tanah dan tujuh stasiun layang. Trayek fase 1 ini diperkirakan akan menampung hingga 170 ribu penumpang setiap harinya. Sementara itu, jarak antar kereta mencapai 5 menit.

“Kami di MRT Jakarta memiliki fungsi 3 in 1 yakni membangun sarana, pengoperasian sarana, dan pengembangan bisnis dan properti di dalam dan sekitar stasiun,” jelas Agung.

Setelah fase 1 sukses, MRT Jakarta akan segera membangun fase berikutnya yakni dari Bunderan Hotel Indonesia menuju Kampung Banda dan Cikarang menuju Balaraja.

Agung mengingatkan bahwa dalam mengoperasikannya MRT Jakarta harus dengan standar internasional. Oleh sebab itu MRT Jakarta mengacu pada moda transportasi di Jepang, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

“Kami berusaha menciptakan gaya hidup baru dengan skala internasional. Ini saatnya kita berubah, dari kendaraan pribadi menggunakan bus, MRT, dan berjalan kaki,” pungkas Agung.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related