Mulai Tumbuh Kesadaran Anak Muda Berinvestasi

marketeers article

Berdasarkan penelitian internal yang dilakukan Bank OCBC NISP, kesadaran anak muda Indonesia terhadap kebutuhan dana masa depan semakin tinggi. Hal ini didorong dengan kondisi tidak pasti yang disebabkan oleh pandemi. Ka Jit, Direktur Bank OCBC NISP juga mengungkapkan bahwa anak muda memiliki kecenderungan untuk berinvestasi akibat ketidakpastian ini.

“Mereka mulai menyadari bahwa masa depan mereka dihadapkan oleh ketidakpastian sehingga kesadaran untuk menabung dan berinvestasi itu mulai tumbuh. Masalahnya sekarang adalah sikap konsisten yang harus dibangun lebih lanjut lagi,” kata Jit.

Menghadapi fenomena ini, Bank OCBC NISP kemudian meluncurkan gerakan #SAVE20 by Nyala. Gerakan ini sebagai dorongan agar anak muda bisa menjaga konsistensi dalam menabung dan berinvestasi.

Sesuai dengan namanya, gerakan #SAVE20 menyarankan untuk memulai tabungan dan investasi dari jumlah yang kecil, yaitu Rp 20 ribu dan kisaran umur 20 tahunan. Hal ini dilihat dari kebiasaan anak muda yang terbiasa jajan di kisaran harga ini. Sebut saja membeli kopi atau camilan saat bekerja dan beraktivitas.

“Kami percaya bahwa semua elemen masyarakat perlu memiliki literasi keuangan yang baik sedini mungkin. Jadi, dimulai dari umur yang muda dan nominal yang terjangkau, tabungan atau investasi bisa dimulai disertai dengan pemahaman bahwa hal ini ditujukan untuk masa depan mereka,” lanjut Jit.

Dalam gerakan ini, OCBC NISP sekaligus membuka kanal menabung dan investasi baru bagi nasabah-nasabah mudanya. Di antaranya adalah TAKA (tabungan berjangka) yang terdiri dalam dua jenis, yaitu TAKA fix installment dan TAKA Online. Yang kedua, terdapat Reksa Dana Berjangka dengan pembelian harian, mingguan dan bulanan di ONe Mobile.

“Kami harap, dengan mempermudah akses menabung dan investasi melalui kanal digital dan dengan nominal yang sangat terjangkau, minat untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda meningkat, sehingga mereka bisa menghadapi segala macam kondisi ketidakpastian,” tutup Jit.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related