Muslim Life Fest: Indonesia Bisa Menjadi Pusat Produsen Produk Halal Dunia

marketeers article
Pembukaan Muslim Life Fest (Foto: Muslim Life Fest)

Gelaran Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) resmi digelar pada 26 – 28 Agustus 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD (ICE BSD). Ajang ini menguak peluang Indonesia yang berpotensi menjadi pusat produsen produk halal dunia.

Muslim Life Fest 2022 diklaim menjadi acara muslim terbesar yang diikuti sekitar 300 exhibitor dari 12 kategori, baik dari Jabodetabek maupun daerah lainnya. Di area seluas 10.000 m2, ratusan tenant menampilkan berbagai kebutuhan produk halal dan islami, mulai dari modest fashion, Islamic education, hobbies and communities, Islamic book & publisher, halal travel, Thibbun nabawi herbal, Beauty & Pharmaceutical hingga zona kuliner halal aman & sehat (KHAS).

Dibuka oleh Taufik Hidayat, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), event bisnis produk halal dan industri syariah ini diselenggarakan oleh Lima Events bersama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI).

“Selain dapat membantu menggerakkan roda usaha para pelaku usaha industri halal, ajang ini juga dapat membantu upaya peningkatan ekspor produk-produk halal Indonesia ke mancanegara sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal tahun 2024,” papar Putu Rahwidhiyasa, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Manajemen Eksekutif KNEKS.

Berdasarkan data OKI Economic Outlook 2020, di antara negara-negara anggota OKI, Indonesia menjadi eksportir terbesar kelima dengan proporsi 9,3%. Dengan sumber daya yang dimiliki, Putu optimistis Indonesia bisa menjadi pusat produsen produk halal dunia.

Untuk menuju ke target tersebut, Indonesia saat ini sudah mempunyai Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yang memiliki empat strategi utama.

Pertama, penguatan rantai nilai halal yang terdiri dari industri makanan dan minuman halal, industri pariwisata halal, industri fesyen muslim, industri media dan rekreasi halal, industri farmasi dan kosmetik halal serta industri energi terbarukan.

Kedua, penguatan sektor keuangan syariah. Ketiga, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah. Keempat adalah pemanfaatan dan penguatan ekonomi digital.

Ceruk pasar produk halal dunia pun tiap tahun semakin semringah. Berdasarkan laporan dari State of Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$ 2,02 triliun yang terserap di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media/rekreasi halal.

Tingkat konsumsi tersebut diproyeksi terus meningkat hingga mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 3,1%.

Untuk menggali potensi tersebut, Muslim Life Fest juga dimeriahkan dengan banyak kegiatan dan aktivitas menarik. Harapannya juga, pengunjung yang datang bisa sekaligus belajar mengenali bisnis syariah dan perkembangan trennya serta menjadi salah satu wisata keluarga (family time).

Program tersebut, di antaranya workshop parenting, Job Fair, Lomba MTQ untuk Anak, Lomba Coding untuk anak, Talaqqi Bersanad, Kid’s corner, Storytelling, Pony Ride, Wahana Andong, Kelas Robotik, masih banyak lagi beragam aktivitas seru bersama keluarga yang bisa didapatkan di pameran ini.

Zona khusus perdagangan ekspor produk halal

Untuk pertama kalinya, ajang Muslim Life Trade dikemas sebagai event berkonsep Business to Business (B2B) yang bertujuan meningkatkan skalasi produk halal Indonesia ke pasar ekspor.

Sebagai inisiator Muslim Life Trade, Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPM) Rachmat Marpaung memfasilitasi lebih dari 150 pelaku UKM berorientasi ekspor yang telah mendaftar dengan sekitar 650 buyer dari 9 negara di antaranya Bahrain, Pakistan, Jepang, dan Malaysia.

Jaringan ini telah diundang untuk saling mengenal, berjejaring, bernegosiasi dan bertransaksi melalui “business matchmaking” yang diselenggarakan dalam zona khusus selama pameran berlangsung, baik secara online maupun offline.

“Mereka antusias dengan produk pertanian Indonesia, seperti kopi, lada, cengkeh dan produk pertanian lainnya. Karena masih dalam suasana pandemi, pelaksanaan business matchmaking ini lebih dinamis, bisa dilakukan secara hybrid yang disesuaikan dengan zona waktu masing-masing negara,” ujar Rachmat.

Diharapkan, pelaku ekspor tetap bisa terkoneksi dengan para buyer dari luar negeri. Di sisi lain, Muslim Life Fest dan Muslim Life Trade mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Bank Indonesia (BI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Pameran ini sekaligus menjadi bagian dari event road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

Grand Launching Export Academy

Pada pembukaan Muslim Life Fest 2022, KPMI juga akan menggelar Grand Launching Export Academy. Export Academy merupakan ekosistem pengembangan SDM ekspor yang digagas oleh KPMI bekerja sama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House.

Dalam program ini, pelaku usaha mendapatkan mentoring teknis praktis ekspor baik melalui video pembelajaran berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Tak hanya secara online, pendampingan intensif juga diberikan.

Untuk prakteknya bagaimana memahami kebutuhan pasar ekspor, pelaku usaha bisa langsung memasarkan produk mereka di Aspenku.com, yaitu platform digital ekspor untuk mengoptimasi produk-produk UKM sekaligus berperan sebagai Lembaga ekspor, distribution center dan fulfilment partner di luar negeri.

Semua fasilitator dalam e-course ini adalah fasilitator bersertifikat kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) Indonesia. Mereka merupakan praktisi ekspor (eksportir) yang merupakan alumni pelatihan ekspor KPMI dan Nudira Learning Center

“Bagi UKM atau peserta yang produknya sedikit, akan diarahkan mengikuti program ekspor berengan yang difasilitasi oleh Aspenku.com. Misalnya, satu kontainer diisi puluhan produk dari puluhan UKM, dan dikirim ke satu negara tujuan ekspor tertentu. Kemudian produk-produk tersebut disimpan di gudang-gudang partner di luar negeri untuk dipasarkan bersama-sama secara offline maupun online,” jelas Rachmat Marpaung.

Di Export Academy, juga dilengkapi dengan layanan untuk pembiayaan ekspor dari mitra-mitra strategis KPMI, yaitu lembaga pembiayaan seperti Shafiq, Hijra Bank dan LBS-Urun Dana. Selain itu, peserta juga mendapatkan prioritas untuk mengikuti misi dan pameran dagang yang dilaksanakan KPMI ke berbagai negara, seperti ke Singapura dan Malaysia yang akan dilaksanakan pada awal September mendatang.

Dengan harga pendaftaran sebesar Rp 997.000, peserta sudah bisa mendapatkan semua layanan di atas (lifetime learning). Namun, selama gelaran Muslim Life Fest, harga pendaftaran Export Academy dibanderol seharga Rp 897.000.

Related