Naik 12,7%, Laba Bersih BCA Capai Rp 54,8 Triliun Tahun 2024

marketeers article
Laporan keuangan Bank BCA. Sumber gambar: pers rilis.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak perusahaan sepanjang tahun 2024 membukukan laba bersih sebesar Rp 54,8 triliun. Perseroan membukukan kenaikan laba sebesar 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA menjelaskan laba tersebut ditopang penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 13,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan.

BACA JUGA: Meroket 532,7%, Laba Bersih BCA Digital Tembus Rp 72,13 Miliar

Adapun rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% untuk tahun 2023. Secara terperinci, penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% (yoy) mencapai Rp 426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor.

Kredit komersial naik 8,9% (yoy) mencapai Rp 137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8% mencapai Rp 123,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 12,4% (yoy) menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat 14,8% (yoy) mencapai Rp 65,3 triliun dan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 11,2% (yoy) menjadi Rp135,5 triliun.

Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8% (yoy) menjadi Rp 22,9 triliun.

BACA JUGA: Hingga Kuartal III, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 41,1 Triliun

“Perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif. Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/1/2025).

Capaian positif lain adalah pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp 82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2% (yoy) menjadi Rp 25,2 triliun. Sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 9,7% (yoy).

Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82% dari total dana pihak ketiga (DPK), tumbuh 4,4% mencapai Rp 924 triliun. Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21% (yoy) mencapai 36 miliar.

Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24% (yoy). Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

“Peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah,” tutur Jahja.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS