Naik 134,4%, Laba Bersih InJourney Tembus Rp 706 Miliar pada Kuartal II

marketeers article
FOTO: Dok InJourney

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp 706 miliar pada kuartal II 2023. Capaian itu meningkat 134,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang merugi sebesar Rp 2,1 triliun.

Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney juga mencatat lonjakan pertumbuhan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi) konsolidasian sebesar 216,2% atau Rp 4,6 triliun pada triwulan II 2023.

“Hal ini diperkuat juga dengan adanya kolaborasi antara Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, Kemen BUMN, Kemenparekraf, Kemenhub, serta seluruh stakeholder serta masyarakat yang terlibat untuk meningkatkan industri pariwisata menuju arah yang lebih baik,” kata Dony melalui keterangannya di Jakarta, Senin (7/8/2023).

BACA JUGA: Gandeng Bobobox, InJourney Akselerasi Promosi Wisata Indonesia

Dony menjelaskan kinerja yang baik pada triwulan I 2023 berlanjut hingga triwulan II 2023. Capaian laba tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha InJourney yang mencapai Rp 10,7 triliun atau meningkat 69,5% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,3 triliun.

Menurut data United Nations World Tourism Organization (UNWTO)-World Tourism Barometer and Statistical Annex May 2023, pemulihan industri pariwisata global tetap mengalami tantangan yang mana situasi ekonomi dunia masih menjadi faktor penghambat utama.

Pariwisata internasional belum akan kembali ke level 2019 setidaknya hingga 2024. Meski begitu, Dony menuturkan InJourney melalui penerapan strategi “strengthen the foundation and drive core” dengan strategic objective boosting tourism recovery” mampu menunjukkan performa yang positif pada periode triwulan II 2023.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Bali Melejit, Injourney Perkuat Layanan

Terdapat berbagai strategi yang dilakukan, yakni antara lain meningkatkan trafik penerbangan langsung internasional dan menambah rute dan jadwal penerbangan domestik, mengembangkan destinasi pariwisata serta menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap wisatawan melalui ragam atraksi, serta melakukan transformasi portofolio perusahaan.

“Dengan strategi yang telah dan terus dilakukan dalam percepatan pemulihan ekosistem pariwisata di Indonesia, kami optimistis target pendapatan dan EBITDA InJourney secara konsolidasi yang telah ditetapkan dalam RKAP 2023 yaitu target pendapatan Rp 23,1 triliun dan EBITDA Rp8,5 triliun dapat tercapai,” ujar Dony.

Perkembangan trafik di bandara InJourney Group secara umum juga telah meningkat dibanding sebelumnya. Jumlah penumpang selama April-Juni 2023 mencapai 30,8 juta, dengan rute domestik tumbuh 13,4% (yoy) dan untuk rute internasional tumbuh 137,8% (yoy).

Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2023, jumlah trafik penumpang yang menggunakan bandara InJourney mencapai 71,4 juta, atau tumbuh 40,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan (Juni 2023 terhadap Mei 2023), jumlah penumpang domestik turun 4,5% dan rute internasional turun 5,3%.

Adapun jumlah trafik penerbangan pada periode April hingga Juni 2023 mencapai 296,8 ribu pergerakan. Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2023, jumlah trafik pesawat mencapai 569,9 ribu, meningkat 17,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada jasa Heritage Park seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko terealisasi sebanyak 1,9 juta wisatawan, terdiri atas wisatawan domestik 1,8 juta dan sebanyak 109.547 wisatawan mancanegara. Keduanya mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya

Peningkatan yang signifikan diperoleh oleh jumlah wisatawan mancanegara yaitu 666,3%.

“Hingga triwulan II 2023 ini beberapa event nasional maupun internasional telah terselenggara di beberapa destinasi pariwisata InJourney Group,” ucap Dony.

Related