PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan kinerja pada komoditas angkutan retail seperti barang hantaran paket (BHP) dan Parcel. Sejak periode Januari-Mei 2025, total volume yang diangkut mencapai 97.889 ton atau meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar 84.391 ton.
Anne Purba, Vice President Public Relations KAI menjelaskan, tren kenaikan ini mencerminkan semakin luasnya pemanfaatan layanan retail berbasis kereta api, terutama oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), serta masyarakat umum yang mengandalkan kiriman antarwilayah dalam aktivitas ekonomi harian mereka.
BACA JUGA: KAI Journey Tampil di Philip Kotler Museum of Marketing with Hermawan Kartajaya
“Kereta api kini tak hanya melayani penumpang, tetapi juga menjadi simpul penting dalam mendistribusikan barang secara masif dan berkelanjutan. Performa layanan retail yang tumbuh ini menunjukkan bahwa kereta api makin relevan di tengah dinamika logistik nasional,” kata Anne melalui keterangan resmi, Rabu (4/6/2025).
Khusus bulan Mei 2025, KAI mencatat angkutan retail sebesar 19.567 ton, naik 34% dibandingkan capaian bulan Mei tahun sebelumnya (yoy) sebesar 17.737 ton. Kenaikan ini disinyalir didorong oleh mobilitas paket jelang hari libur, aktivitas niaga UKM, serta makin luasnya kesadaran masyarakat dan pelaku ekspedisi dalam menggunakan moda logistik yang terintegrasi.
BACA JUGA: Naik 17%, Pelanggan Angkutan Retail KAI Capai 77.859
Sebagai moda transportasi, kereta api memiliki keunggulan dalam efisiensi pengiriman, stabilitas waktu tempuh, dan kapasitas angkut yang besar. Hal ini menjadikan layanan KAI ideal untuk kebutuhan pengiriman dalam jumlah besar dengan jadwal yang dapat diprediksi, tanpa terpengaruh oleh kondisi lalu lintas.
Saat ini, layanan pengiriman retail KAI telah menjangkau puluhan kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera. UKM di pelosok kini juga bisa mengirim produk mereka dengan jangkauan nasional.
Ekosistem logistik berbasis rel ini membantu membuka pasar lebih luas dan mendekatkan produsen dengan konsumen. Selain mendorong ekonomi kerakyatan, angkutan retail kereta api juga berkontribusi terhadap keberlanjutan.
Moda rel menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan angkutan darat berbasis jalan raya, sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung agenda Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.
“Untuk kemudahan akses informasi, masyarakat dapat mengunjungi laman resmi KAI yang menyediakan informasi umum seputar layanan dan produk logistik berbasis kereta api,” tutur Anne.
Anne menegaskan, KAI akan terus meningkatkan skala dan kualitas layanan retail dengan menambah titik layanan serta memperluas gerbong khusus angkutan barang.
“Dengan kinerja yang terus menunjukkan pertumbuhan, KAI mempertegas peran sebagai simpul logistik nasional yang mendukung pergerakan barang, memperkuat UKM, dan mendorong pemerataan ekonomi berbasis konektivitas antarkota melalui moda kereta api,” tutup Anne.