Naik 17,6%, Telkom Raih Laba Bersih Rp 19,5 Triliun

marketeers article
Upgrade 3G ke 4G LTE Telkomsel (Sumber: 123RF)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melaporkan pada kuartal III tahun 2023 meraih laba bersih sebesar Rp 19,5 triliun. Perseroan mendapatkan peningkatan laba sebesar 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Secara umum, Telkom menutup kuartal III tahun 2023 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 111,2 triliun atau tumbuh positif 2,2% (yoy). Pendapatan ini dikontribusi kinerja bisnis data, internet & IT services dan IndiHome dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,8% dan 4,3% dari periode yang sama tahun lalu (yoy).

BACA JUGA: Percepat Digitalisasi, Huawei Berkolaborasi dengan Telkomsel

Selanjutnya, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp 59,1 triliun, dengan EBITDA margin 53,1%, tumbuh cukup baik dari 52,2% pada semester I tahun 2023. Di sisi lain, biaya pemasaran perseroan mengalami penurunan sebesar 6,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,6 triliun disebabkan strategi dan sasaran target promosi yang efektif.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan raihan positif ini merupakan hasil dari percepatan langkah transformasi melalui inisiatif fixed mobile convergence (FMC) sehingga menunjukkan progres yang positif, dari sisi synergy value dan cost efficiency.

BACA JUGA: Telkomsel dan Amazon Web Service Bersinergi Bangun Talenta Digital

Menurutnya, strategi transformasi utama lain five bold moves juga berjalan on the track, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service. Meskipun membutuhkan proses dan waktu, Ririek optimistis langkah transformasi akan memberikan output yang baik untuk keberlangsungan perusahaan.

“Pada segmen mobile dan consumer yang di antaranya terdiri dari mobile dan home broadband, Telkomsel mencatatkan pendapatan Rp 73,2 triliun atau tumbuh 10,6% secara tahunan (yoy) dan 29,6% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq),” kata Ririek melalui keterangannya, Kamis (2/11/2023).

Pada segmen enterprise, Telkom membukukan pendapatan Rp 14,6 triliun, tumbuh 6,6% (yoy) yang dikontribusi dari solusi B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity. Selanjutnya, segmen wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 12,3 triliun atau tumbuh 9,1% secara tahunan (yoy) dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital. 

Pada bisnis data center, TelkomGroup memiliki dan mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara yakni Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste dengan rata-rata utilisasi hingga 70%. Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai tower provider terbesar di Asia Tenggara dari sisi kepemilikan tower yang memiliki 37.091 tower dengan tenancy ratio dari 1,5 kali.

Hingga September 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp 22,1 triliun atau 19,9% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan data center. Sementara itu, belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT pada bisnis mobile.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related