Naik 21,6%, Realisasi Investasi Kuartal III Capai Rp 374,4 Triliun

marketeers article
Bahlil Lahadalia (FOTO: Dok Kementerian Investasi/BKPM)

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan sepanjang kuartal III tahun 2023 realisasi investasi mencapai Rp 374,4  triliun. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 21,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM menuturkan realisasi investasi masih didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 196,2 triliun atau setara 52,4%. Selanjutnya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 178,2 triliun atau setara 47,6%.

BACA JUGA: Naik 6,3%, Realisasi Investasi Kuartal II-2023 Capai Rp 349,8 Triliun

“Dari seluruh modal yang telah ditanamkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 516.467,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, investasi yang masuk tidak jauh berbeda dengan kuartal sebelumnya dengan dominasi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 56,9 triliun. Kemudian diikuti oleh pertambangan sebesar Rp 41,9 triliun dan transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 40,9 triliun.

BACA JUGA: Tumbuh 16,5%, Realisasi Investasi Kuartal I/2023 Tembus Rp 328,9 Triliun

Dari sisi sebarannya, DKI Jakarta masih yang paling tinggi dengan total investasi Rp 50,9 triliun. Peringkat kedua ditempati Jawa Barat dengan realisasi Rp 49,5 triliun.

Selanjutnya, Jawa Timur, Banten, serta Maluku Utara yang masing-masing meraih investasi sebesar Rp 38,9 triliun, Rp 28 triliun, dan Rp 27,8 triliun. 

“Uniknya Jawa Tengah justru tidak masuk lima besar realisasi investasi. Justru Maluku Utara dengan banyaknya hilirisasi nikel,” ujarnya.

Bahlil menyebut aliran modal asing paling banyak disumbangkan oleh lima negara, yakni Singapura US$ 4,4 miliar, Cina US$ 1,8 miliar, Hong Kong US$ 1,7 miliar, Jepang  US$ 1,3 miliar, dan Malaysia US$ 0,9 miliar. Dengan capaian ini, dia memastikan pemerintah tidak akan berpihak pada salah satu negara untuk mengejar investasi.

“Jadi pemerintah tidak membeda-bedakan investasi datang dari negara mana, semua punya hak dan kesempatan yang sama untuk investasi di Indonesia. Kami pastikan semuanya akan dikawal dengan baik,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related